Kamis 11 Jun 2020 00:13 WIB

Alasan Esports Superstars Battle Pilih Mobile Legend-PUBG

Esports Superstars Battle diikuti oleh 72 bintang sepak bola Tanah Air.

Rep: Fitrianto/ Red: Israr Itah
General Manager APPI Ponaryo Astaman (kiri) bersama CEO Mahaka Sports Cahyadi Wanda dalam konferensi pers virtual  E-sports Superstars Battle.
Foto: Mahaka Sports
General Manager APPI Ponaryo Astaman (kiri) bersama CEO Mahaka Sports Cahyadi Wanda dalam konferensi pers virtual E-sports Superstars Battle.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ajang Esports Superstars Battle yang digelar oleh Mahaka Sports dan diikuti oleh 72 bintang sepak bola Tanah Air. Mahaka Sports memilih dua permainan yakni Mobile legend dan PUBG, bukan dua permainan yang lekat dengan dunia sepak bola seperti PES atau FIFA online.

CEO Mahaka Sports Cahyadi Wanda ketika jumpa pers secara virtual Rabu (10/6) menjelaskan, sebelum memilih dua permainan tersebut terlebih dahulu berdiskusi dengan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI). Dari hasil diskusi itulah akhirnya dipilih Mobile Legend dan PUBG.

Baca Juga

"Selain karena dua permainan tersebut sangat populer, ternyata di kalangan pesepakbola permainan ini sangat akrab. Bahkan diantara mereka sudah ada yang memiliki tim sendiri untuk permainan ini. Makanya kemudian kami pilih dua gim ini," jelasnya.

Selain itu lanjut Cahyadi, dua gim ini dapat dimainkan secara mobile. Hanya dengan menggunakan handphone permainan ini bisa dimainkan. "Lebih praktis dan bisa dimainkan di mana saja. Tidak memerlukan peralatan yang ribet, cukup dengan handphone saja," kata dia.

Faktor lainnya adalah masalah waktu. Cahyadi mengatakan ingin cepat menggelarnya untuk mendukung program pemerintah tetap di rumah saja. 

"Kalau gim FIFA dan PES untuk perizinannya lebih lama karena perwakilan kantornya tidak ada di Indonesia. Jadi kita pilih ML dan PUBG," jelasnya.

Ia berharap ajang ini mampu memberi hiburan. Walau masa PSBB sudah mulai dilonggarkan, namun pihak Mahaka Sports ingin masyarakat tetap di rumah saja untuk memutus mata rantai Covid-19. 

"Apalagi kita lihat kemarin saat kawasan GBK dibuka untuk umum, langsung dipadati masyarakat. Ini kan berbahaya, lebih baik masyarakat tetap di rumah saja," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement