REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mike Tyson memiliki momen-momen luar biasa di arena ring tinju. Namun, sang bintang juga memiliki cerita hidup tragis. Salah satunya cerita tentang hubungannya dengan sang ibu Lorna Smith Tyson yang dirasa tidak menyayanginya.
"Saya tidak pernah melihat ibuku bahagia bersama diriku," kata Tyson seperti dikutip dari laporan Bleacher Report. "Saya tidak pernah melihat ibuku bangga dengan apa yang saya lakukan."
Tyson menjalani tahun-tahun suram sebelum menjadi bintang tinju saat usianya masih remaja belasan tahun. Dia baru berusia dua tahun ketika ayahnya pergi meninggalkan dirinya dan keluarganya. Lorna harus berjuang sendirian membesarkan dua anak laki-lakinya dan satu anak perempuan kandungnya.
Lorna meninggal dunia ketika Tyson baru berusia 16 tahun. Pada 1990 saudara perempuannya meninggal ketika Tyson berusia 24 tahun.
Di mata ibunya, Tyson hanyalah anak nakal yang selalu membuat masalah. "Ibu hanya tahu saya sebagai anak liar yang berkeliaran di jalanan. Setiap pulang dengan membawa baju baru, ibu selalu menyangka saya tidak membelinya," kata Tyson.
The Baddest Man on the Planet mengaku tidak pernah mendapat kesempatan untuk bercengkerama dengan sang ibu. "Saya tidak pernah punya kesempatan untuk berbincang dengannya, untuk mengenal dirinya," ujar Tyson. "Secara profesional itu tidak memengaruhi karierku, tetapi itu menghancurkan diriku secara mental dan pribadi."
Meski demikian, Tyson memiliki sisi baik dari seorang anak. Dia tidak pernah menyesal memiliki seorang ibu seperti Lorna Smith Tyson.
Bahkan, dalam unggahan Instagram @miketyson dua hari lalu, Iron Mike mengunggah foto Lorna Smith Tyson ketika masih berusia 20 tahun. Dalam caption fotonya, si Leher Beton menuliskan "saya bangga menjadi anak Lorna Smith Tyson".
Tyson menulis keterangan fotonya dengan cukup panjang. Dia sepertinya ingin mencurahkan kerinduannya pada sang ibu, sesuatu yang selama hidupnya tidak pernah bisa diwujudkan.
"Ibuku pada 1947. Saya baru saja melihat fotonya untuk pertama kali hari ini. Dia saat itu berusia 20 tahun. Dia tumbuh pada masa Malcolm X, Miles David, dan dia asli Harlem Globetrotters. Dia penjahit kelas wahid, jadi tidak heran saya menyukai pakaian. Saya tidak mengetahui apa-apa tentang ibu. Dia tidak pernah menceritakan apa pun kecuali yang ayah katakan kepada saya tentang ibu. Saya bangga menjadi anak Lorna May Smith. Dia berasal dari Charlottesville, Virginia, tetapi tinggal di Bedford Stuyvesant, 203 Franklin Ave antara Dekalb dan Willoughby. Dia merupakan bagian dari swing era."