Kamis 11 Jun 2020 08:55 WIB

Megaproyek Kilang Minyak Serap Ratusan Ribu Tenaga Kerja

pertamina menyatakan realisasi penyerapan tenaga kerja RDMP Balikpapan 5.113 orang

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas mengecek jaringan pipa minyak di kilang unit pengolahan (Refinery Unit) V, Balikpapan, Kalimantan Timur.Terhitung hingga Mei 2020, realisasi serapan tenaga kerja pada fase konstruksi di RDMP Balikpapan hingga 5.113 orang, RDMP Cilacap 300 orang dan GRR Tuban 300 orang.
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Petugas mengecek jaringan pipa minyak di kilang unit pengolahan (Refinery Unit) V, Balikpapan, Kalimantan Timur.Terhitung hingga Mei 2020, realisasi serapan tenaga kerja pada fase konstruksi di RDMP Balikpapan hingga 5.113 orang, RDMP Cilacap 300 orang dan GRR Tuban 300 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah meyakini kelanjutan pembangunan megaproyek Refinary Development Master Plan (RDMP) dan Grass Roof Refinery (GRR) yang jadi Proyek Strategis Nasional (PSN) bisa berdampak luas terhadap perekonomian negara. Salah satunya berupa penyediaan lapangan kerja baru bagi masyarakat.

"Pembangunan kilang ke depan ini akan menyerap lebih kurang 15 ribu tenaga kerja (per proyek) dengan berbagai kualifikasi," ungkap Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Djoko Siswanto, Kamis (11/6).

Selain lapangan kerja, sambung Djoko, hal yang paling penting dari pembangunan kilang adalah aspek ketahanan energi yang dijadikan sebagai dasar modal pembangunan sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. "Mudah-mudahan juga akan menambah pertumbuhan ekonomi kita sesuai dengan Kebijakan Energi Nasional sebagai modal pembangunan," ujarnya.

VP Human Capital Management Downstream PT Pertamina Karantina Marhaeni menguraikan, kebutuhan tenaga kerja (manpower) dalam megaproyek pembangunan kilang terbilang cukup besar. Terhitung hingga Mei 2020, realisasi serapan tenaga kerja pada fase konstruksi di RDMP Balikpapan hingga 5.113 orang, RDMP Cilacap 300 orang dan GRR Tuban 300 orang.