Kamis 11 Jun 2020 09:33 WIB

IHSG Melemah Seiring The Fed Tahan Suku Bunga

The Fed memberi sinyal akan tetap menahan suku bunga di level 0,25 persen hingga 2022

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Layar menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan Kamis (11/6).
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Layar menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan Kamis (11/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan Kamis (11/6). Indeks saham melemah sebesar 1,13 persen atau berkurang 55,83 poin dan membawanya jatuh ke level 4.864,85. 

Menurunnya IHSG ini seiring dengan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), yang memberi sinyal akan tetap menahan suku bunga di level 0,25 persen hingga 2022 mendatang. The Fed juga memprediksi PDB AS akan turun hingga 6,5 persen.

Baca Juga

"Kami menilai hasil pertemuan The Fed telah di ekspektasi oleh pasar dengan keputusan tidak mengubah Fed rate dari level sekarang," kata Kepala Riset Samuel Sekuritas, Suria Dharma, Kamis (11/6).

Menurut Suria, proyeksi terhadap pemulihan ekonomi AS juga terkendala oleh data pasien yang naik cukup tinggi setelah beberapa negara bagian mulai membuka kegiatan ekonominya. Texas melaporkan rekor tertinggi terjadi dalam waktu tiga hari berturut-turut.

Melemahnya IHSG, menurut Suria, juga disebabkan karena minimnya sentimen positif dari global. Di sisi lain, aksi jual asing yang terjadi di pasar domestik mayoritas masih di dominasi oleh saham perbankan yang memiliki bobot besar terhadap IHSG. 

Bursa Eropa juga turut melemah seiring investor yang menantikan upaya The Fed dalam menjaga perekonomian dan dampaknya. DAX Frankfurt  terkoreksi 0,7 persen, FTSE London  turun 0,1 persen dan CAC Paris kehilangan 0,82 persen. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement