Kamis 11 Jun 2020 10:56 WIB

The Fed Pertahankan Suku Bunga Acuan Nol Persen

The Fed mencatat krisis kesehatan akan sangat membebani aktivitas ekonomi.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Fuji Pratiwi
Gedung kantor The Federal Reserve. Federal  Reserve Amerika Serikat (AS) mempertahankan suku bunga acuan nol persen sampai pemulihan akibat pandemi Covid-19 berlangsung.
Foto: AP Photo/Manuel Balce Ceneta
Gedung kantor The Federal Reserve. Federal Reserve Amerika Serikat (AS) mempertahankan suku bunga acuan nol persen sampai pemulihan akibat pandemi Covid-19 berlangsung.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Federal  Reserve Amerika Serikat (AS) mempertahankan suku bunga acuan nol persen sampai pemulihan akibat pandemi Covid-19 berlangsung. Dalam pertemuan yang digelar selama dua hari oleh Federal Open Markets Committee (FOMC), Rabu (10/6), The Fed sendiri memproyeksikan ekonomi Amerika akan kontraksi 6,5 persen pada 2020.

Dalam proyeksi ekonomi pertama dari era pandemi, The Fed menghitung angka-angka berdasarkan narasi yang muncul. Di antaranya, lockdown, pembatasan dan berbagai langkah lain yang digunakan untuk memerangi krisis kesehatan akan berdampak pada ekonomi selama bertahun-tahun mendatang.

Baca Juga

The Fed juga memperkirakan, tingkat pengangguran menjadi 9,3 persen pada akhir tahun, turun dari tingkat 13,3 persen saat ini. Gubernur Fed Jerome Powell mengakui, perlu waktu bertahun-tahun bagi mereka yang menganggur untuk mendapatkan kembali seluruh pekerjaan tersebut.

Powell mengakui, misi Fed saat ini adalah membawa pasar kerja kembali ke posisi semula seperti akhir tahun lalu, di mana tingkat pengangguran mencapai rekor terendah hingga 3,5 persen. The Fed juga menargetkan akumulasi upah untuk beberapa pekerja bergaji rendah di sektor jasa yang paling menderita selama tekanan akibat pandemi baru-baru ini.

"Sebanyak 20 juta, 24 juta orang, bagaimanapun negara kita harus membuat mereka kembali bekerja. Mereka tidak melakukan kesalahan apapun. Ini adalah bencana alam," kata Powell melalui tautan video setelah akhir pertemuan kebijakan dua hari The Fed, seperti dilansir Reuters, Rabu (10/6).

The Fed memproyeksikan, tingkat pengangguran akan mulai turun menjadi 6,5 persen pada 2021 dan 5,5 persen pada 2022. Meski turun, angka prediksi tersebut masih dua poin persentase dari realisasi akhir tahun lalu.

Dalam pernyataan kebijakannya, The Fed mencatat, krisis kesehatan masyarakat yang sedang berlangsung akan sangat membebani aktivitas ekonomi, lapangan kerja dan inflasi dalam waktu dekat. “Ini menimbulkan risiko cukup besar terhadap prospek ekonomi dalam jangka menengah,” kata Powell.

Berdasarkan kondisi yang ada, The Fed akan mempertahankan suku bunga utama di nol persen sampai ada keyakinan kondisi ekonomi telah melewati krisis kesehatan. Indikator tersebut muncul ketika ekonomi sudah kembali ke jalur yang tepat dan dapat mencapai target kerja hingga stabilitas harga.

Sebanyak 17 pembuat kebijakan The Fed melihat, suku bunga utama nol atau mendekati nol akan berlangsung sampai tahun depan. Sebanyak 15 dari 17 pembuat kebijakan tersebut memproyeksikan, tidak akan ada perubahan hingga 2022.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement