REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad Wibowo menyebut PAN masih menunggu dan melihat perkembangan pencalonan Prabowo Subianto. Diperkirakan peta di Pilpres 2024 sangat cair dan berbeda dengan 2014.
Sebagai warga negara, menurut Dradjad, Prabowo punya hak untuk mempertimbangkan maju lagi sebagai calon presiden. Begitu juga Partai Gerindra juga berhak mencalonkannya.
Namun soal koalisi dengan PAN, Dradjad menyebut terlalu dini dibicarakan sekarang. Dijelaskannya, peta 2024 akan sangat cair dan berbeda dengan 2019. "Calon-calon baru bisa saja muncul, yang mungkin malah secara tak terduga. Seperti 2014, tiba-tiba saja kan muncul nama pak Jokowi ke DKI lalu menjadi capres,” kata Dradjad dalam pesan tertulisnya melalui watsapp kepada Republika.co.id, Kamis (11/6). Tidak itu saja, lanjut Dradjad, aturan mainnya juga bisa saja berubah.
Dradjad menduga posisi parpol-parpol sekarang pun masih wait and see. Tidak terkecuali dengan PAN.
Menurut Dradjad yang juga ekonom Indef ini, PAN masih fokus untuk memperkuat basis konstituen. Sehingga dalam Pileg 2024 nanti suara dan kursi PAN bisa naik.
Pileg 2024 sangat krusial bagi PAN, apalagi dengan adanya perubahan threshold parlemen dll. PAN juga kehilangan semua kursi DPR dari Jawa Tengah. Jawa Timur juga turun. Jadi PAN serius menggarap Jateng dan Jatim. "Itu sebabnya Ketum bang Zul (Zulkifli Hasan, Red) sering rapat virtual dengan pengurus-pengurus PAN di provinsi dan kabupaten/kota serta fraksi PAN di DPRD,” ungkapnya.
Jadi, tegas Dradjad, PAN fokus ke Pileg 2024, selain tentunya pilkada. Belum kepikiran soal pilpres.