Kamis 11 Jun 2020 12:02 WIB

Filter Udara di Pesawat Bisa Minimalkan Penularan Covid-19

Lebih dari 85 persen pesawat penumpang di Indonesia dilengkapi sistem sirkulasi HEPA.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
 Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto mengatakan sistem filter udara di pesawat nenggunakan teknologi sirkulasi yang sangat aman. Dengan begitu dapat meminimalisasi penularan Covid-19 dengan menggunakan teknologi filtrasi High Efficiency Particulate Air (HEPA) di dalam pesawat.
Foto: VOA/Reuters
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto mengatakan sistem filter udara di pesawat nenggunakan teknologi sirkulasi yang sangat aman. Dengan begitu dapat meminimalisasi penularan Covid-19 dengan menggunakan teknologi filtrasi High Efficiency Particulate Air (HEPA) di dalam pesawat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto mengatakan sistem filter udara di pesawat nenggunakan teknologi sirkulasi yang sangat aman. Dengan begitu dapat meminimalisasi penularan Covid-19 dengan menggunakan teknologi filtrasi High Efficiency Particulate Air (HEPA) di dalam pesawat.

“Pada pesawat udara, sistem filtrasi dan sirkulasi udara di kabin dirancang untuk meminimalisir penyebaran bakteri maupun virus hingga ukuran yang sangat kecil,” kata   Novie dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (11/6). 

Dia menjelaskan, lebih dari 85 persen pesawat penumpang di Indonesia merupakan pesawat yang dilengkapi dengan sistem sirkulasi udara HEPA. Selain itu saat ini m pembatasan interaksi dan pembatas antar baris juga semakin mendukung untu mengurangi risiko penularan Covid-19 saat berada di dalam pesawat.

Pada pesawat pabrikan Airbus misalnya, proses sirkulasi udara di dalam kabin diperbaharui setiap dua sampai tuga menit menggunakan HEPA. Sedangkan pesawat pabrikan Boeing, sirkulasi udara menggunakan HEPA menghasilkan 50 persen udara hasil sirkulasi dan 50 persen udara segar luar yang difiltrasi dalam kabin.