Kamis 11 Jun 2020 12:15 WIB

Nabi Muhammad, Sosok Antirasialis Pertama dalam Sejarah

Nabi Muhammad menyebut semua umat manusia setara.

Rep: Rahayu Marini Hakim/ Red: Ani Nursalikah
Nabi Muhammad, Sosok Antirasialisme Pertama dalam Sejarah. Sejumlah orang melakukan demonstrasi atas kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam yang meninggal setelah ditahan oleh petugas kepolisian Minneapolis di Barcelona, Spanyol. Ilustrasi
Foto: AP / Emilio Morenatti
Nabi Muhammad, Sosok Antirasialisme Pertama dalam Sejarah. Sejumlah orang melakukan demonstrasi atas kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam yang meninggal setelah ditahan oleh petugas kepolisian Minneapolis di Barcelona, Spanyol. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bilal bin Rabah terlahir dalam perbudakan. Kondisi tersebut diperparah setelah ia menjadi salah satu orang beriman pertama yang mengikuti ajaran Nabi Muhammad.

Ayah Bilal adalah seorang budak Arab, sementara ibunya adalah mantan putri Etiopia modern yang juga diperbudak. Bilal bahkan mendapat hukuman dari tuannya karena berpindah ke Islam.

Baca Juga

Dia menyeret Bilal di sekitar Makkah, mendorong orang untuk mengejeknya. Dia bahkan mencoba memaksa Bilal meninggalkan imannya dengan meletakkan batu besar di dadanya dan menjepitnya di tanah. Namun, bukannya dari melepaskan keyakinannya, Bilal menunjukkan sikap menentang dan penuh kekuatan teguh menghadapi penganiayaan dan kekerasan.

Terkesan oleh ketabahan Bilal kepada agama Islam, Nabi Muhammad mengirim salah satu teman terdekatnya, Abu Bakar, untuk membayar kebebasan Bilal. Setelah dibebaskan, Bilal menjadi terkenal di komunitas Muslim awal.