REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bilal bin Rabah terlahir dalam perbudakan. Kondisi tersebut diperparah setelah ia menjadi salah satu orang beriman pertama yang mengikuti ajaran Nabi Muhammad.
Ayah Bilal adalah seorang budak Arab, sementara ibunya adalah mantan putri Etiopia modern yang juga diperbudak. Bilal bahkan mendapat hukuman dari tuannya karena berpindah ke Islam.
Dia menyeret Bilal di sekitar Makkah, mendorong orang untuk mengejeknya. Dia bahkan mencoba memaksa Bilal meninggalkan imannya dengan meletakkan batu besar di dadanya dan menjepitnya di tanah. Namun, bukannya dari melepaskan keyakinannya, Bilal menunjukkan sikap menentang dan penuh kekuatan teguh menghadapi penganiayaan dan kekerasan.
Terkesan oleh ketabahan Bilal kepada agama Islam, Nabi Muhammad mengirim salah satu teman terdekatnya, Abu Bakar, untuk membayar kebebasan Bilal. Setelah dibebaskan, Bilal menjadi terkenal di komunitas Muslim awal.