REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dubai Islamic Bank (DIB) akhirnya meluncurkan sukuk dolar AS bertenor lima tahun senilai 1 miliar dolar AS, Selasa (9/6). Penerbitan instrumen keuangan syariah tersebut ditunda bank karena volatilitas pasar keuangan awal tahun ini.
Reuters sudah melaporkan sejak pekan lalu bahwa DIB akan menerbitkan sukuk yang sempat tertunda karena kondisi pasar yang bergejolak akibat wabah coronavirus, Covid-19.
Bank menjual sukuk tersebut pada imbal hasil 245 basis poin di atas midswaps, memperketat spread sebesar 35 bps dari pedoman harga awal sebelumnya. Sukuk yang jatuh tempo pada 16 Januari 2026 tersebut menerima sekitar 4,5 miliar dolar penawaran.
DIB merangkul Bank ABC, Dubai Islamic Bank, Emirates NBD Capital, First Abu Dhabi Bank, HSBC, ICBC, The Islamic Corporation untuk Pengembangan Sektor Swasta, KFH Capital, Sharjah Islamic Bank, dan Standard Chartered untuk mengatur kesepakatan.