REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto kembali mengingatkan masyarakat untuk mengenakan masker setiap kali beraktivitas di luar rumah. Ia pun mengkritisi warga yang menggunakan masker dengan cara yang tidak benar, misalnya masker yang hanya dikalungkan atau masker yang hanya menutupi bagian mulut saja.
"Kita masih sering melihat masyarakat menggunakan masker tidak menutup hidungnya. Bahkan ada yang hanya menutup dagunya, atau tidak menggunakan secara baik dan melepasnya," kata Yuri dalam keterangan pers, Kamis (11/6).
Padahal menurut data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, penggunaan masker yang tidak sempurna terbukti berkontribusi dalam peningkatan risiko penularan. Ia pun kembali meminta warga untuk tetap menjaga jarak dan menghindari kerumunan bagi warga yang melakukan aktivitasnya di luar rumah.
"Inilah mengapa, selain menggunakan masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan itu menjadi penting untuk dilakukan," katanya.
Pemerintah juga mengaku mulai menemukan kendala dalam melacak jejak kontak pasien positif Covid-19. Semakin banyak masyarakat yang beraktivitas di kerumunan, maka semakin sulit bagi petugas dinas kesehatan untuk melakukan pelacakan riwayat kontak pasien positif.
"Karena dari tracing, sering kita tak bisa identifikasi siapa yang dekat dia karena berasal dari kerumunan. Kita melihat beberapa kejadian kerumunan masyarakat di pasar, dan tempat lain. Ini yang memberikan ruang bagi memungkinannya proses penularan," jelas Yurianto.
Pada Kamis (11/6) ini, terjadi penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 979 orang dalam 24 jam terakhir. Angka ini menurun dibanding penambahan kasus pada Rabu (10/6) kemarin dengan 1.241 kasus baru dalam satu hari. Total kasus positif Covid-19 di Indonesia hingga saat ini sebanyak 35.295 orang.