Kamis 11 Jun 2020 18:43 WIB

Pasien Covid-19 Meninggal Tembus 2.000 Orang

Tingkat kematian pasien Covid-19 di Indonesia mencapai 5,6 persen.

Rep: Sapto Andika Candra / Red: Ratna Puspita
Ilustrasi pemakaman jenazah yang dikuburkan dengan protokol kesehatan Covid-19. Jumlah pasien meninggal dunia dengan status positif Covid-19 di Tanah Air mencapai 2.000 orang.
Foto: Antara/FB Anggoro
Ilustrasi pemakaman jenazah yang dikuburkan dengan protokol kesehatan Covid-19. Jumlah pasien meninggal dunia dengan status positif Covid-19 di Tanah Air mencapai 2.000 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia yang meninggal dunia bertambah 41 orang dalam satu hari terakhir. Dengan demikian, jumlah pasien meninggal dunia dengan status positif Covid-19 di Tanah Air mencapai 2.000 orang. 

Angka ini dicapai dalam kurun waktu kurang lebih tiga bulan, sejak kasus Covid-19 pertama di Indonesia dirilis pada awal Maret lalu. Penambahan jumlah pasien yang meninggal dunia ini menjadikan tingkat kematian pasien Covid-19 terhadap jumlah keseluruhan kasus positif di Indonesia mencapai 5,6 persen. 

Baca Juga

Jawa Timur menjadi provinsi terbanyak yang menyumbangkan angka kematian, yakni 553 pasien meninggal dunia. Kemudian disusul DKI Jakarta dengan 537 pasien Covid-19 yang meninggal dunia, Jawa Barat dengan 161 pasien meninggal, Kalimantan Selatan dengan 112 pasien meninggal dunia, dan provinsi lain dengan jumlah yang lebih kecil. 

Selain angka kematian yang tembus 2.000 jiwa, terjadi penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 979 orang dalam 24 jam terakhir. Angka ini menurun dibanding penambahan kasus pada Rabu (10/6) kemarin dengan 1.241 kasus baru dalam satu hari. Total kasus positif Covid-19 di Indonesia sampai Kamis (11/6) sebanyak 35.295 orang.

Jawa Timur kembali menjadi provinsi dengan penambahan kasus positif Covid-19 tertinggi pada hari ini, yakni 297 kasus baru. Kemudian disusul Sulawesi Selatan dengan 141 kasus baru, DKI Jakarta dengan 128 kasus baru, Kalimantan Selatan dengan 69 kasus baru, dan provinsi lain dengan jumlah penambahan kasus yang lebih rendah.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menjelaskan, angka penambahan kasus positif yang masih cukup tinggi disebabkan pelacakan kontak atau contact tracing yang semakin agresif dilakukan oleh Dinas Kesehatan di daerah. Tracing dilakukan kepada seluruh pihak yang pernah melakukan kontak langsung dengan pasien positif Covid-19.

"Kalau kemudian kita rinci lebih lanjut pada masing-masing provinsi, spesimen yang kita terima lebih banyak spesimen dari contact tracing yang saat ini agresif dilakukan Dinkes," jelas Yurianto dalam keterangan pers, Kamis (11/6).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang berkali-kali meminta otoritas kesehatan di daerah untuk memperluas cakupan tracing terhadap pasien positif Covid-19. Sejalan dengan tracing yang agresif, kapasitas uji spesimen juga ditingkatkan.

Yurianto menambahkan, jumlah spesimen yang diuji dalam satu hari terakhir mencapai 16.702 spesimen. Sampai hari ini, sudah ada 463.620 spesimen Covid-19 yang telah diperiksa di Indonesia.

Pemerintah juga merilis ada penambahan pasien sembuh sebanyak 507 orang dalam satu hari ini. Sehingga total sudah ada 12.636 pasien sembuh. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement