REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dengki itu dapat menggerogoti kesehatan jiwa sekaligus dapat menutup pintu kebaikan. Lebih celaka lagi, orang yang dihinggapi virus dengki nyatanya akan selalu tersiksa atas kesuksesan orang lain.
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Komaruddin Hidayat dalam bukunya berjudul Ungkapan Hikmah mengatakan, orang yang dengki akan selalu merasa tersiksa dengan kesuksesan orang lain. Dengki diibaratkan sebagai virus yang terus menebar ke seluruh sudut-sudut jiwa manusia.
Virus dengki ini sejatinya berasal dari suatu bakteri bernama ananiyah (egoisme) atau keakuan. Keakuan ini ditandai dengan gejala-gejala serba aku dan efek yang ditimbulkan antara lain perilaku yang serba harus aku.
Orang yang dengki akan menunjukkan diri sebagai inilah aku, aku paling hebat, aku paling pintar, aku paling kaya, dan seterusnya. Dengan sikap tersebut, orang lain akan dianggap kecil serta hinda. Bakteri itulah yang dirasakan langsung oleh iblis.
Allah berfirman dalam Alquran Surah Shad ayat 75 berbunyi:
قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ ۖ أَسْتَكْبَرْتَ أَمْ كُنْتَ مِنَ الْعَالِينَ
“Qala ya iblisu maa mana’aka an tasjuda lima khalaqtu biyadayya astakbarta am kunta minal-alamin.”
Yang artinya: “Wahai iblis, apa yang menghalangimu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tanganKu? Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) sebagai orang-orang yang (lebih) tinggi?”.
Sikap egoisme adalah dasar dari segala penyakit hati. Untuk itulah mengapa setan selalu mempunyai alasan untuk tidak tunduk atas perintah Allah SWT. Wallahu a’lam