Kamis 11 Jun 2020 19:16 WIB

Pembiayaan P2P Alami Meningkat Jelang New Normal

Total penyaluran pembiayaan kepada borrower P2P Alami saat ini tercatat Rp 160 miliar

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Alami atau PT ALAMI Fintek Sharia telah resmi mendapat tanda berizin sebagai Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi (LPMBUTI) Berdasarkan Prinsip Syariah atau yang biasa dikenal dengan Sharia Peer-to-Peer (P2P) Financing.
Foto: dokpri
Alami atau PT ALAMI Fintek Sharia telah resmi mendapat tanda berizin sebagai Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi (LPMBUTI) Berdasarkan Prinsip Syariah atau yang biasa dikenal dengan Sharia Peer-to-Peer (P2P) Financing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan teknologi finansial peer to peer lending (P2P) syariah, PT ALAMI Fintek Sharia (Alami) mulai mengalami pemulihan bisnis dalam dua pekan terakhir. CEO & Founder Alami, Dima Djani menyampaikan sentimennya positif menjelang new normal.

"Trennya membaik, kita melihat penyaluran sudah mulai naik dalam dua minggu terakhir," katanya pada Republika.co.id, Kamis (11/6).

Baca Juga

Total penyaluran pembiayaan kepada borrower saat ini tercatat sekitar Rp 160 miliar setelah pada masa pandemi mengalami penurunan. Meski demikian, tingkat pengembalian pembiayaan masih 100 persen per hari ini, artinya tidak ada telat bayar.

Dima menyampaikan kondisi pembiayaan juga pertumbuhan lender saat pandemi cukup lesu. Peningkatan dalam beberapa waktu terakhir, terjadi juga karena Alami telah mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan.

Alami sebelumnya telah terdaftar di OJK pada bulan Mei 2019 dan per Mei 2020 mendapatkan tanda berizin dari OJK. Dima menyampaikan, strategis bisnis Alami saat ini tetap fokus pada invoice financing dan mengembangkan community financing.

"Saat ini sudah pilot project dengan efishery," katanya.

Sementara invoice financing mayoritas berada di perkotaan, community financing berada di pedesaan. Saat ini, mayoritas pembiayaan masih banyak perkotaan.

Alami masih melakukan peninjauan ulang target bisnis seiring dengan kondisi pasar yang masih tidak menentu. Dima mengatakan kinerja bisnis masih baik, namun tetap meningkatkan strategi di credit engine dan proses agar tetap bisa menjaga dari pembiayaan bermasalah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement