Kamis 11 Jun 2020 20:43 WIB

Kementan Awasi Penjualan Telur Limbah

Telur infertil dianggap tidak aman dikonsumsi masyarakat.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Indira Rezkisari
Peternak memanen telur ayam di peternakan kawasan Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Senin (11/5/2020). Menurut peternak, harga telur ayam turun dari Rp23 ribu per kilogram menjadi Rp18 ribu per kilogram, merosotnya harga telur ayam  ini karena peredaran telur infertil atau yang dikenal dengan telur HE (hatched eggs)
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Peternak memanen telur ayam di peternakan kawasan Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Senin (11/5/2020). Menurut peternak, harga telur ayam turun dari Rp23 ribu per kilogram menjadi Rp18 ribu per kilogram, merosotnya harga telur ayam ini karena peredaran telur infertil atau yang dikenal dengan telur HE (hatched eggs)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat yang ingin membeli telur harus lebih waspada karena belakangan banyak ditemukan peredaran telur ayam infertil. Telur infertil tergolong tidak aman dikonsumsi bagi masyarakat.

Humas Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Aryani Gumelar menjelaskan, telur infertil ini termasuk limbah dari perusahaan pembibitan (breeding).

Baca Juga

"Itu sudah kategori waste (limbah). Umumnya telur tersebut oleh hatchery tidak diperjualbelikan," kata Aryani kepada Republika.co.id, Kamis (11/6).

Menurut Aryani, penjualan telur infertil termasuk ilegal dan pemerintah berkewajiban menjamin keamanan pangan asal hewan melalui peran teknis petugas Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) dalam upaya pembinaan, sertifikasi, pengawasan dan pengujian keamanan produk hewan.

"Kami ada pengawasan ke pasar-pasar. Dalam kondisi apapun petugas teknis kesmavet akan selalu berupaya untuk memastikan jaminan pangan asal hewan yang aman, sehat, utuh dan halal bagi masyarakat," jelasnya.

Sebelumnya beberapa kali ditemukan penjualan telur infertil di pasar tradisional. Yang terbaru, di Tasikmalaya, pihak berwajib menyita sebanyak 400 kilogram telur infertil dari salah satu pedagang yang telah menjualnya sejak Ramadhan 2020.

Telur tersebut dijual dengan harga jauh di bawah harga normal yakni Rp 15 ribu. Sedangkan harga normal telur adalah Rp 22 ribu per kilogram.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement