Kamis 11 Jun 2020 20:48 WIB

Jepang Berencana Izinkan Masuk 250 Turis Asing per Hari

Sebanyak 181 negara memberlakukan sejumlah pembatasan perjalanan terhadap Jepang.

Turis berfoto bersama dengan latar bunga sakura yang sedang mengembang di Tokyo, Jepang. Pemerintah Jepang berencana untuk mengizinkan jumlah terbatas turis asing untuk mengunjungi Jepang.
Foto: AP
Turis berfoto bersama dengan latar bunga sakura yang sedang mengembang di Tokyo, Jepang. Pemerintah Jepang berencana untuk mengizinkan jumlah terbatas turis asing untuk mengunjungi Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang berencana untuk mengizinkan jumlah terbatas turis asing sebagai bagian dari langkah menuju normal baru setelah status darurat Covid-19 selama dua bulan, menurut laporan media setempat, Kamis (11/6). Otoritas mungkin mulai memperbolehkan 250 turis asal Australia, Selandia Baru, Thailand dan Vietnam per hari, demikian laporan Kyodo yang mengutip sumber pemerintah.

Jepang, yang menerapkan larangan masuk untuk 111 negara dan kawasan, memilih empat negara tertentu karena ikatan ekonomi 'yang solid' dan karena mereka berhasil mengendalikan wabah, bunyi laporan tersebut. Pengusaha seperti eksekutif dan insinyur akan diprioritaskan, sementara rincian lainnya mengenai rencana tersebut akan dirampungkan oleh otoritas Jepang.

Baca Juga

Sebanyak 181 negara dan kawasan, termasuk Australia, Selandia Baru, Thailand dan Vietnam, memberlakukan sejumlah pembatasan perjalanan terhadap Jepang, menurut Kementerian Luar Negeri Jepang.

Laporan tersebut menyebutkan pelonggaran pembatasan perjalanan dengan negara-negara yang diidentifikasi tersebut diharapkan saling menguntungkan dan sedang dilakukan diskusi untuk mengurangi risiko penyebaran virus.

Jepang hingga kini melaporkan 17.251 kasus Covid-19, termasuk 919 kematian dan 15.298 pasien sembuh. Sebelumnya negara tersebut juga memberlakukan status darurat pada April dan mencabut status tersebut pada akhir Mei.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement