Kamis 11 Jun 2020 21:01 WIB

Whoopi: Ketimbang Sensor, Mendidik Pemirsa Lebih Penting

Whoopi Goldberg mengomentari dihapuskannya Gone With the Wind dari HBO Max.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Aktris Whoopi Goldberg mengomentari dihapusnya Gone With the Wind dari HBO Max.
Foto: Reuters
Aktris Whoopi Goldberg mengomentari dihapusnya Gone With the Wind dari HBO Max.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seiring dengan gerakan Black Lives Matter, aktris Amerika Serikat Whoopi Goldberg mengungkapkan pandangannya mengenai film Gone With the Wind dalam program acara TV "The View", Rabu (11/6) lalu. Menurutnya, sensor terhadap film itu yang tidak membantu.

Pendapat itu Goldberg lontarkan untuk mengomentari disingkirkannya Gone With the Wind dalam daftar film HBO Max. Baginya, ketimbang melakukan itu, yang lebih penting ialah mendidik pemirsa mengenai konteks film tersebut.

Baca Juga

"Jika Anda mulai menarik setiap film, daftarnya yang sangat panjang," kata wanita kulit hitam kedua yang memenangkan Oscar di bidang akting itu, dilansir laman USA Today, Kamis (11/6).

Meghan McCain yang menjadi pendamping Goldberg sebagai pembawa acara mengungkapkan bahwa kelak ia akan membicarakan Gone With the Wind  dengan anak yang kini masih dalam kandungannya. Ia lalu membayangkan bagaimana menjelaskan film tersebut.

"Aku mungkin harus menjelaskan bahwa film ini adalah versi Selatan yang fantastik dan sarat fiksi pada masa yang hancur oleh perbudakan," ujar McCain yang menonton Gone With the Wind saat tumbuh dewasa.

Menurut Goldberg, film tersebut tidak mewakili sejarah rakyat secara utuh. Dia melanjutkan, mungkin apa yang akan dikatakan McCain kepada anak-anaknya nantinya tak jauh berbeda dengan apa yang dia sampaikan kepada buah hatinya ketika mereka menonton film yang tak memiliki pemandangan orang kulit berwarna yang mengambil latar di New York.

"Kita sedang berusaha membuat film yang lebih baik sekarang. Ini adalah film-film bagus, (tapi) tidak belum tercerahkan seperti kita sekarang," kata Goldberg.

Seiring dengan protes mengenai isu rasisme yang berkembang di Amerika Serikat, HBO Max pun menghapus film Gone With the Wind dalam platform streaming. Mereka juga berencana untuk memasukkan kecaman dan diskusi tentang penggambaran rasis film setelah kembali.

Layanan streaming dari AT&T milik WarnerMedia itu pada akhirnya akan membawa kembali film klasik hang dirilis pada 1939 itu. Perusahaan itu mengatakan, pengembalian film itu akan menambah konteks historis, dan memperjelas bahwa itu tidak untuk mengatasi prasangka film, serta tidak berusaha untuk berpura-pura sudut pandang itu tidak ada.

Jurnalis Amerika Serikat, Megyn Kelly juga mengomentari tentang penghapusan film HBO Max itu. Komentarnya itu diluncurkan pada Rabu pagi, di akun twitternya.

"Apakah kita akan menarik semua film di mana wanita diperlakukan sebagai objek seks juga? Di mana ini akan  berakhir?," tulis dia.

Dia beralasan, jika "//Gone With the Wind//" harus dihapus, maka logika yang sama juga akan mengarah pada penghapusan episode serial "//Friends//" dan serial "//Game of Thrones//".  "Apa pun karya yang dibuat oleh John Hughes dan Woody Allen, dan lain-lain, terus sampai semua yang tersisa adalah Queen dan Kapten Amerika," katanya.

Berdasarkan buku 1936 oleh Margaret Mitchell, "//Gone With the Wind//" adalah epos sejarah tentang percintaan antara Scarlett O'Hara (Vivien Leigh), putri pemilik perkebunan Georgia, dan Rhett Butler (Clark Gable), seorang penjudi  yang bergabung dengan Konfederasi.

Film ini secara luas dianggap sebagai salah satu film terhebat dalam sejarah sinematik Amerika. Namun film ini juga telah lama dikritik karena meromantiskan penggambaran perbudakan dan era Perang Sipil di selatan. Beberapa teater dalam beberapa tahun terakhir telah menarik film lama dari rotasi mereka, menyebutnya "tidak peka rasial."

Film ini membawa pulang sembilan trofi di Academy Awards 1940. Trofi itu termasuk aktris pendukung terbaik untuk McDaniel, yang menjadi orang Afrika-Amerika pertama yang memenangkan Oscar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement