Kamis 11 Jun 2020 22:47 WIB

Kecerdasan Buatan dan Cloud Makin Hits di Era New Normal

Masyarakat kini sudah semakin terbiasa dengan teknologi kecerdasan buatan dan robotik

BlueDot Temukan Penyebaran Wabah Corona Mirip SARS (Foto: ilustrasi kecerdasan buatan)
Foto: Flickr
BlueDot Temukan Penyebaran Wabah Corona Mirip SARS (Foto: ilustrasi kecerdasan buatan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar teknologi mengalami masa transisi besar yang terjadi sekali setiap dekade. Menurut Director Marketing & Business Development HPE Financial Services Asia Pacific and Japan, Doreen Voo, pengguna telah terbiasa dan beradaptasi dengan kemudahan teknologi yang semakin berkembang sejak bekerja dari rumah karena pandemi. Hal itu diperkirakan akan semakin menjadi tren menyusul dimulainya fase normal baru (new normal).

"Normal baru, kita akan kembali pada era pra-COVID. Kita juga telah terbiasa dengan teknologi baru seperti AI (kecerdasan buatan) hingga robotik," kata Voo melalui konferensi virtual, Kamis.

Baca Juga

Director of System Engineering Asia Pacific and Japan Aurba, Mark Verbloot, setuju bahwa keberlangsungan (sustainbility) dalam teknologi juga semakin diperlukan. Saat ini, perusahaan tengah menyiapkan teknologi yang mampu berevolusi mengikuti tren sebuah masa.

"Platform seperti Aruba ESP berevolusi dengan waktu dan beradaptasi dengan teknologi sesuai masanya, sehingga pengguna bisa deploy ke ESP yang memang didesain buat beradaptasi dengan itu," ujarnya.

IoT, AI, dan Edge

Era analitik data dengan memanfaatkan IoT (internet of things), AI, dan otomatisasi yang didukung komputasi dan jaringan modern sudah mulai masuk dan berkembang. Pemanfaatan ketiganya ialah untuk mendukung aplikasi-aplikasi jenis baru dan beban kerja yang semuanya didistribusikan di jaringan (edge).

Jika data yang berada di edge ditindaklanjuti dengan tepat, maka data ini dapat digunakan untuk memperbaiki efisiensi. Selain itu juga bisa meningkatkan pengalaman pengguna dan membantu mewujudkan pendapatan bisnis baru.

Kunci untuk mengubah informasi penting real time menjadi tindakan yang bermanfaat adalah dengan menganalisa dan memproses data ini di titik asalnya – yaitu di edge - tempat orang, perangkat dan hal-hal lain (things) terkoneksi ke dunia digital.

Kemampuan untuk mengubah informasi penting menjadi tindakan berbasis data sangat dibutuhkan saat ini, ketika perusahaan, pekerja, dan jaringan korporat harus beradaptasi dengan kebutuhan bisnis dan tempat kerja yang senantiasa berubah dengan cepat.

Upaya memanfaatkan data tak terstruktur di edge membutuhkan pondasi jaringan yang mampu mentransmisikan data IoT sekaligus mengkorelasikan telemetri (kemampuan melakukan pengukuran dari jarak jauh) jaringan dengan cara di luar kemampuan manusia.

"Dengan analisa yang kontinyu terhadap informasi penting yang berasal dari jaringan, pengguna dan perangkat, platform seperti Aruba ESP mengubah informasi menjadi pengetahuan," kata Verbloot.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement