REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh terus mematangkan berbagai standar operasional prosedur pelayanan untuk pembukaan kembali Museum Tsunami Aceh di masa new normal. Para staf museum tengah mempersiapkan prosedur agar pengunjung mengikuti protokol kesehatan.
Edukator Museum Tsunami Aceh, Armila Yanti, menjelaskan, untuk mencegah penyebaran dan memotong mata rantai COVID-19, pihaknya berkomitmen untuk menjalankan protokol COVID-19 untuk kawasan destinasi wisata tersebut. Menurut dia, untuk para wisatawan yang akan berkunjung ke Museum Tsunami Aceh juga akan dibatasi yang juga merupakan bagian dari protokol COVID-19 yakni menjaga jarak antar sesama.
“Para pengunjung akan diizinkan masuk secara bergantian dan diberikan selang waktu,” katanya, Kamis (11/6).
Ia juga menambahkan, kemungkinan besar nantinya di ruang pameran diberi pembatasan waktu, yakni selama lima menit. Setelah itu akan bergantian dengan pengunjung lainnya.
"Para pengunjung juga diwajibkan mengenakan masker, jika tidak mengenakan masker maka tidak diperkenankan untuk mengakses berbagai layanan di Museum Tsunami Aceh,” katanya.
Ia juga mengatakan untuk pengunjung yang berasal dari luar Aceh nantinya, pihaknya juga akan memperketat reservasi untuk tamu rombongan, sekolah dan tamu dinas.