Kamis 11 Jun 2020 22:08 WIB

Harry Styles Tunda Konser 'Love On Tour' Tahun Depan

Styles menunda konsernya karena pandemik Covid-19 yang tak kunjung kondusif.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Harry Styles menunda konsernya karena pandemik Covid-19 yang tak kunjung kondusif (Foto: Harry Styles)
Foto: Mirror
Harry Styles menunda konsernya karena pandemik Covid-19 yang tak kunjung kondusif (Foto: Harry Styles)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Musisi Harry Edward Styles menunda semua tanggal konser Love On Tour-nya ke tahun 2021. Penyanyi jebolan boy band One Direction itu menunda konser lantaran kekhawatiran akan pandemik Covid-19, yang tak kunjung kondusif.

Dalam unggahan di Instagram Styles, ia mengumumkan bahwa konser akan dijadwal ulang dari tanggal 14 Agustus hingga 31 Oktober 2021. Styles juga mengonfirmasi bahwa penyanyi Jenny Lewis, Orville Peck dan Madison Cunningham tetap akan bergabung dalam konser Love On Tour tahun 2021.

Baca Juga

"Musim panas ini kami sangat senang dapat membawa Love On Tour ke Amerika Utara. Namun, karena ancaman yang berkelanjutan dari Covid-19, kami terpaksa menjadwal ulang tanggal-tanggal konser ke musim panas mendatang," kata Styles seperti dilansir dari Fox News, Kamis (11/6).

"Kesejahteraan kru saya, dan semua penggemar akan selalu menjadi prioritas utama. Saya tidak sabar melihat Anda semua di konser, segera setelah aman kita akan bertemu,” ucap Styles.

Pelantun "Sign of the Times" itu kemudian menyinggung tentang gelombang protes yang terjadi di beberapa negara, khususnya di Amerika. Kejadian itu, kata Styles, menjadi pemicu bagi dirinya untuk lebih banyak memperjuangkan keadilan dan persamaan hak bagi semua manusia di masa depan.

"Kita berada dalam momen perubahan yang diperlukan di dunia. Saya harap kalian juga akan meluangkan waktu untuk melakukan hal yang sama. Memperlakukan orang-orang dengan kebaikan. Saya mencintai kalian semua," kata Styles.

Pesan Styles datang ketika protes terus berlangsung di Amerika dan banyak negara lain dalam menentang kebrutalan polisi terhadap orang kulit hitam. Protes dipicu oleh kematian George Floyd, seorang penduduk Minneapolis yang meninggal di tangan polisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement