REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembalap F1 Lando Norris dari McLaren mengaku kehilangan follower media sosial setelah mengungkapkan dukungan kepada demonstrasi anti-rasisme. Ini menyusul kematian George Floyd, pria kulit hitam tak bersenjata, saat diborgol polisi di Minneapolis, Amerika Serikat.
Norris yang berusia 20 tahun yang memiliki 400 ribu follower Twitter dan platform streaming Twitch, mendesak follower-follower-nya untuk beraksi dan menandatangani petisi memerangi diskriminasi.
"Ini hari terbesar dalam arti orang terbanyak yang meng-unfollow saya di semua saluran media sosial saya," kata Norris kepada Evening Standard seperti dikutip Reuters, Kamis (11/6). "Anda berusaha mengerjakan apa yang baik dan benar, tetapi banyak orang yang tak percaya. Jika mereka tak mempercayai hal itu, maka saya bahagia mereka telah meng-unfollow saya. Tapi saya sudah memanfaatkan kesempatan terbesar untuk menunjukkan orang-orang kepercayaan pada yang benar."
Lewis Hamilton, juara F1 pertama yang berkulit hitam, sebelumnya mengkritik bungkamnya F1 setelah kematian Floyd. Ia mendukung demonstran yang merobohkan patung pedagang budak abad ke-17 di Kota Bristol di Inggris.