Jumat 12 Jun 2020 06:32 WIB

Industri Pariwisata Diminta Lakukan Remodelling Bisnis

Remodelling dilakukan agar bisnis tetap bertahan dan berkembang hingga pasca Covid-19

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terdampak negatif pandemi Covid-19. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio meminta agar setiap pelaku industri melakukan remodelling agar bisnis tetap bertahan dan berkembang hingga pasca Covid-19 nantinya.
Foto: NTARA/Hendra Nurdiyansyah
Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terdampak negatif pandemi Covid-19. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio meminta agar setiap pelaku industri melakukan remodelling agar bisnis tetap bertahan dan berkembang hingga pasca Covid-19 nantinya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terdampak negatif pandemi Covid-19. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio meminta agar setiap pelaku industri melakukan remodelling atau penyesuaian untuk bisa tetap bertahan dan berkembang hingga pasca Covid-19 nantinya.

Ia mengatakan, pihaknya telah menyiapkan protokol kenormalan baru untuk nantinya dapat diterapkan di semua lini pariwisata dan ekonomi kreatif. Protokol kenormalan baru yang fokus pada aspek kebersihan, kesehatan, dan keamanan itu juga sebagai panduan bagi seluruh pemangku kepentingan dalam melakukan remodelling tersebut.

"Kita telah menyiapkan protokol dan saat ini sedang dilakukan harmonisasi dari semua kementerian yang tangani bidang-bidang tertentu untuk nantinya diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan," kata Wishnutama dalam pernyataannya, Kamis (11/6).  

Wishnutama mengatakan, Kemenparekraf juga telah menyiapkan turunan dari protokol tersebut, baik dalam bentuk video ataupun buku panduan. Diharapkan akan mudah bagi pelaku di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk melaksanakan kegiatannya.

Harmonisasi itu dinilainya penting agar tidak terjadi tumpang tindih, sehingga mempermudah bagi pelaku maupun stakeholder dalam menjalankan protokol. Dengan kata lain bisa tetap produktif tapi juga aman dari wabah.

"Protokol ini harus dilaksanakan dengan baik, tidak tergesa-gesa, sehingga nanti pada saatnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dibuka bisa produktif dan tetap aman dari Covid-19. Itu hal yang mendasar dalam arahan presiden," kata Wishnutama.

Ia memastikan bahwa destinasi yang akan rebound lebih cepat adalah tempat-tempat yang dapat memberikan kepercayaan publik bahwa mereka memang telah siap dengan protokol-protokol tersebut.

Seluruh stakeholder pariwisata dan ekonomi kreatif juga harus optimistis bahwa ke depan sektor ini benar-benar bangkit bahkan lebih jauh melesat, khususnya ketika masuk era di mana vaksin Covid-19 sudah ditemukan. Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif akan tetap berjalan dan menjadi salah satu penunjang perekonomian nasional.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement