REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan di Indonesia, yaitu dengan menggelar “Dialog Ketahanan Pangan” di Balai Desa Bangun Rejo, Lampung Tengah, Kamis (11/6). Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Direktur Utama Bank BRI Sunarso dan Wakil Gubernur Provinsi Lampung Chusnunia Chalim.
Sunarso mengungkapkan bahwa di tengah pandemi ini penguatan pangan menjadi hal yang sangat krusial dan BRI sebagai bank yang memiliki fokus terhadap pemberdayaan UMKM berkomitmen mendukung program program pemerintah terkait hal tersebut. “Sebagai bukti nyatanya adalah BRI salah satu bank penyalur KUR, dimana hingga akhir Mei komposisi penyaluran KUR BRI pada sektor pertanian telah mencapai lebih dari 30 persen dan untuk sektor produksi pd KUR Mikro telah melebihi 60 persen,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut Sunarso menyerahkan secara simbolis kredit KUR senilai Rp 50 juta untuk dua peserta perwakilan. Selain itu, diberikan juga secara simbolis bantuan dari Yayasan Baitul Mal BRI (YBM BRI) senilai Rp 1,6 miliar kepada 31 kelompok tani peserta program Peningkatan Keterampilan Usaha Rakyat (PKUR) yg bergerak di bidang pertanian horticultural.
“Pandemi ini memberikan tekanan yang luar biasa untuk pelaku UMKM, termasuk para petani. Oleh karena itu, selain terus menyalurkan KUR serta memberikan relaksasi kredit nasabah terdampak, melalui berbagai programnya Bank BRI terus berupaya agar UMKM bisa bertahan dan adaptif dalam menyambut era New Normal,” ungkap Sunarso.
Usai berdialog dengan masyarakat, rombongan mengunjungi Rice Mill milik nasabah BRI sekaligus Agen BRILink yg sudah dilengkapi dengan EDC. Selanjutnya rombongan bergerak turun ke sawah untuk berbincang langsung dengan Petani. Merespon permintaan salah seorang petani yang merasa terkendala pertaniannya saat kemarau tiba, Sunarso memberikan bantuan CSR bina lingkungan berupa pengadaan pompa air.
Secara nasional BRI telah berhasil menyalurkan KUR senilai lebih dari Rp 47,4 Triliun kepada lebih dari 1,7 juta pelaku UMKM atau setara 39,35% dari target yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. “Menghadapi kondisi yang penuh tantangan seperti saat ini, BRI masih optimistis hingga akhir tahun Perseroan dapat mencapai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” urai Sunarso.
BRI terus mendorong agar KUR secara nasional tetap tumbuh secara sehat yakni dengan melakukan selective growth terhadap beberapa sektor produksi yang terus menggeliat, seperti pertanian dan kesehatan. Selain itu, BRI juga telah melakukan loan digitalization sehingga meski ditengah imbauan penerapan protokol kesehatan dan physical distancing tenaga pemasar BRI tetap dapat beraktivitas dengan aman.
“Saat ini kami tengah mempersiapkan skema kredit baru bagi pelaku UMKM dengan tujuan agar setelah pandemi ini berlalu mereka bisa segera bangkit dan kembali mampu menggerakkan roda perekonomian nasional,” pungkas Sunarso.