REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT -- Saham-saham Jerman rontok pada perdagangan Kamis (11/6), melanjutkan kerugian untuk hari keempat berturut-turut. Indeks acuan DAX 30 di Bursa Efek Frankfurt anjlok 559,87 poin atau 4,47 persen, menjadi berakhir di 11.970,29 poin.
Indeks DAX 30 terpangkas 0,70 persen atau 87,83 poin menjadi 12.530,16 poin pada Rabu (10/6). Ini memperpanjang penurunan 1,57 persen atau 201,60 poin menjadi 12.617,99 poin pada Selasa (9/6), setelah terkoreksi 0,22 persen atau 28,09 poin menjadi 12.819,59 poin pada Senin (8/6).
Dari 30 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen Indeks DAX 30, seluruhnya mengalami mencatat penurunan harga. Maskapai penerbangan Jerman Lufthansa mencatat kerugian paling banyak (top loser) di antara saham-saham unggulan dengan harga sahamnya anjlok 9,09 persen. Diikuti oleh saham perusahaan produsen otomotif terkemuka Jerman Daimler dan Volkswagen, yang masing-masing terpuruk sebesar 8,98 persen dan 7,52 persen.
Kerugian juga terjadi di bursa saham Prancis. Indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris menukik 4,71 persen atau 237,82 poin, menjadi ditutup di 4.815,60 poin. Indeks CAC 40 melemah 0,82 persen atau 41,69 poin menjadi 5.053,42 poin pada Rabu.
Dari 40 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks CAC 40, seluruhnya berakhir di wilayah negatif. Perusahaan produsen mobil multinasional Prancis Renault menderita kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, yaitu turun 14,08 persen. Diikuti oleh saham perusahaan real estat komersial Eropa Unibail-Rodamco-Westfield SE yang anjlok 12,99 persen, serta perusahaan produsen pesawat terbang komersial multinasional Eropa Airbus kehilangan 10,54 persen.
Tak jauh berbeda, saham Inggris ikut anjlok pada Rabu. Indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terpuruk 3,99 persen,atau 252,43 poin, menjadi ditutup di 6.076,70 poin.
Carnival, operator kapal pesiar Inggris-Amerika, adalah pemain berkinerja terburuk di antara saham-saham unggulan, yaitu anjlok 12,14 persen. Diikuti oleh saham perusahaan berbasis di London yang berspesialisasi dalam membeli dan meningkatkan bisnis berkinerja buruk Melrose Industries yang terpangkas 10,22 persen, serta perusahaan media Inggris ITV merosot 9,22 persen.