REPUBLIKA.CO.ID, KOMOTINI -- Seorang wanita Muslim pekan ini menjadi sopir bus wanita pertama di Komotini, sebuah kota di Thrace yang telah lama menjadi rumah bagi komunitas Muslim Yunani yang cukup besar. Neslihan Kiose, namanya.
Kiose yang berusia 22 tahun ini dilatih sebagai instruktur kendaraan di Thessaloniki. Dia merupakan satu-satunya wanita di antara 15 pria. Kemudian, setelah masa percobaan di kota kelahirannya, ia dikontrak oleh perusahaan bus kota setempat.
"Saya tidak punya masalah dengan kalangan anak muda. Namun, yang lebih tua pada awalnya takut masuk ke dalam bus ketika mereka melihat saya di belakang kemudi. Namun, setelah beberapa hari, mereka mulai memercayai saya dan menunjukkan cinta dan kasih sayang," katanya dilansir dari Greek Reporter yang mengutip laman Xronos.gr, Jumat (12/6).
Karena kecintaannya pada mengemudi, Kiose mengaku tidak terintimidasi oleh komentar-komentar meremehkan yang kerap dia terima dari pengemudi lain. Dia justru bersikeras tidak akan berhenti melakukan pekerjaan ini.
Kiose pertama kali mengemudi pada usia yang sangat muda. Kendaraan pertama yang dikendarainya adalah milik ayahnya. "Ya, saya mengendarainya tanpa memiliki lisensi," kata dia malu-malu.
Kondektur bus mengatakan, ayah Kiose sangat mendukung ketika dia memutuskan mengambil jalur sebagai pengemudi profesional, terutama ketika dia memutuskan memilih mengemudi bus. Ibunya lebih berhati-hati dan takut akan keamanan putrinya, tetapi akhirnya yakin juga.
Impian besar yang ingin dia capai adalah memiliki sekolah mengemudi sendiri di Komotini, Yunani. Sebagian besar komunitas Muslim di Yunani tinggal di wilayah Yunani Thrace. Di sana mereka membentuk 28,88 persen dari populasi.
Muslim tersebut membentuk kelompok populasi terbesar (54,77 persen) di unit regional Rhodope, dengan Komotini sebagai ibu kota. Mereka terdiri atas persentase yang cukup besar di Xanthi (42,19 persen) dan unit regional Evros (6,65 persen) Yunani juga.
Ikuti Whatsapp Channel Republika