Jumat 12 Jun 2020 11:01 WIB

Mayoritas Masjid di Bandung Gelar Sholat Jumat

Masjid di Bandung pun menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah umat muslim melaksanakan ibadah Sholat Jumat di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Jumat (5/6).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sejumlah umat muslim melaksanakan ibadah Sholat Jumat di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Jumat (5/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyebutkan bahwa mayoritas masjid jami di Kota Bandung sudah melaksanakan sholat Jumat dan sholat berjamaah pada masa pandemi Covid-19. Masjid-masjid tersebut pun menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Rata-rata masjid jami semuanya melaksanakan sholat Jumat," ujar Kabag Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan Pemkot Bandung, Bambang Sukardi, saat dihubungi, Jumat (12/6).

Ia mengungkapkan, syarat masjid jami bisa melaksanakan sholat Jumat adalah menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Di antaranya masjid harus menyiapkan tempat pencuci tangan dan hand sanitazer, jamaah wajib menjaga jarak sholat, dan tersedianya thermo gun. Selain itu, jamaah diminta membawa alat sholat sendiri.

Menurut dia, jumlah masjid, langgar, atau mushala di Kota Bandung saat ini kurang lebih mencapai 2.400 unit yang tersebar di berbagai wilayah di 30 kecamatan. Sebelumnya, Masjid Raya Agung Provinsi Jawa Barat memastikan akan melaksanakan sholat Jumat perdana dalam masa pandemi corona pada Jumat (12/6). Sejak wabah corona berlangsung, aktivitas sholat berjamaah dan sholat Jumat diketahui sempat tidak dilaksanakan guna meminimalisasi penyebaran Covid-19.

"Insya Allah Masjid Raya Bandung akan memulai sholat Jumat," ujar Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Raya Bandung, KH Muchtar Gandaatmaja, melalui pesan singkat, Kamis (11/6).

Muchtar mengatakan, pihaknya dibantu oleh tim Dokkes Polda Jabar dan Danramil serta Polsek Regol untuk melakukan protokol kesehatan. "Insya Allah dibantu tim Dokkes dari Polda Jabar. Keamanan dari Danramil dan Kapolsek Regol," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement