Jumat 12 Jun 2020 11:05 WIB

Jaga Ketahanan Pangan, Sukabumi Alternatif Selain Padi

Pengembangan lahan sorgum bisa jadi wilayah destinasi wisata pertanian.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Fuji Pratiwi
Tanaman sorgum. Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat, berupaya mengembangkan bahan pangan alternatif selain padi.
Foto: Kementan
Tanaman sorgum. Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat, berupaya mengembangkan bahan pangan alternatif selain padi.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat, berupaya mengembangkan bahan pangan alternatif selain padi. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya menjaga ketahanan pangan masyarakat.

Jenis komoditas yang dikembangkan adalah sorgum. Lokasi pengembang salah satunya berada di Zona Ketahanan Pangan yang berada di Kelurahan Sindang Palay, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Jawa Barat.

Baca Juga

Pengembangan sorgum dilakukan bersama Polres Sukabumi Kota Kodim 0607 Kota Sukabumi, Karang Taruna, dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Selakaso. "Kami ciptakan lahan pangan strategis lokasi, dimana setiap lokasi mengamankan ketahanan pangan dengan bahan pokok khasnya,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, Jumat (12/6).

Fahmi menuturkan, sorgum bisa menjadi 15 olahan dengan nilai ekonomi tinggi. Jika warga merasa asing dengan sorgum, maka tinggal disosialisasikan olahan sorgum lebih lanjut kepada masyarakat. Penanamannya pun bisa dilakukan di lahan sempit.

Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni menambahkan, panen sorgum sudah bisa dilakukan lahan seluas 1.000 meter. Sorgum bernilai ekonomis tinggi jika dikemas dengan menarik. Proses pengemasan dan pemasarannya bisa dikoordinasikan dengan Dinas Koperasi, UKM, Perindustian, dan Perdagangan Kota Sukabumi.

Selain menjaga ketahanan pangan warga, ungkap Sumarni, pengembangan lahan sorgum bisa jadi wilayah destinasi wisata pertanian. Sehingga bisa memberikan nilai tambah bagi warga.

Ketua KWT Selakaso, Neneng Maskiroh mengatakan, pengembangan sorgum ini bisa ditanam pada musim hujan dan kemarau. Sehingga petani tidak terkendala dengan kondisi cuaca dalam penanamannya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement