REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Setelah menyelamatkan diri dari perang di negaranya, Irak, Abdulsattar ingat bagaimana ia mempertaruhkan nyawa ketika berlayar dari Turki ke Yunani. Sesampainya di Yunani, ia kemudian pergi ke Portugal untuk bermukim dan menetap.
Meski Portugal merupakan negara asing baginya, ada kesamaan kata dan budaya yang dekat dengan agamanya, Islam. "Banyak kata yang familiar dan sama, seperti makanan, kota, atau daerah," katanya.
Bahkan, menurut dia, kata oxala yang dilafalkan 'oshallah' memiliki arti yang sama dengan "insya Allah". Jika menilik ke belakang, hal itu tentu tidak akan mengejutkan.
Pasalnya, pengaruh Arab dan Muslim beberapa abad lalu masih dapat ditemukan dalam bahasa Portugal. Terlebih, ketika wilayah yang kini disebut Portugal itu sempat dipimpin oleh umat Muslim berbahasa Arab dan dikenal sebagai Moor.