Jumat 12 Jun 2020 14:11 WIB

Kasus Satu Keluarga Meninggal, Polisi Tunggu Hasil Autopsi

Satu keluarga di Balaraja, Tangerang ditemukan meninggal

Rep: Flori Sidebang/ Red: Andri Saubani
Kapolresta Tangerang Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi.
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Kapolresta Tangerang Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polresta Tangerang bersama dengan Polda Banten masih menyelidiki kasus penemuan jenazah satu keluarga di Balaraja, Kabupaten Tangerang beberapa waktu lalu. Saat ini, kepolisian sedang menunggu hasil autopsi ketiga jasad yang terdiri dari ayah dan dua orang anak itu.

"Perkembangan kasusnya saat ini kita masih menunggu hasil autopsi," kata Kapolresta Tangerang, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi saat dihubungi, Jumat (12/5).

Baca Juga

Ade mengungkapkan, kepolisian segera membawa ketiga jenazah itu ke rumah sakit setelah ditemukan oleh warga sekitar, untuk melakukan autopsi. Sehingga, dapat mengetahui penyebab kematian ketiganya.

"Para korban berada di RSUD Balaraja sedang dilakukan otopsi," ungkap Ade.

Sebelumnya, satu keluarga ditemukan meninggal dunia di sebuah rumah di Kampung Sukamantri, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Kamis (11/6) dini hari. Korban yang terdiri dari ayah dan dua orang anak itu ditemukan dalam kondisi terikat tali serta tergantung.

Penemuan itu berawal pada Kamis (11/6) sekitar pukul 01.30 WIB warga mendengar suara ledakan yang berasal dari rumah korban berinisial R. Beberapa warga pun mencoba mendatangi rumah R untuk mencari tahu penyebab ledakan itu.

Namun, saat tiba di rumah R, kondisinya dalam keadaan terkunci. Sehingga warga memutuskan untuk mendobrak pintu rumah.

Saat memasuki rumah korban, para warga menemukan setumpuk limbah plastik dalam kondisi terbakar. Mereka pun berusaha memadamkan api itu.

"Setelah padam, warga langsung menemukan pemilik rumah atas nama R itu telah meninggal dunia dengan kondisi tergantung," kata Kapolsek Balaraja Teguh Kuslantoro saat dikonfirmasi, Kamis (11/6).

Selain itu, sambung dia, ditemukan pula dua jenazah anak R. Warga menemukan kedua anak yang masing-maeing berinisial NC dan GAR itu dalam kondisi terikat tali.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement