REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- PT Pertamina (Persero) memastikan pasokan elpiji dan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Kepulauan Riau mencukupi menjelang penerapan kebijakan era normal baru.
"Masyarakat tak perlu khawatir akan ketersediaan BBM dalam menghadapi kondisi normal baru. Stok BBM yang tersedia di fuel terminal, mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Kepri hingga 35 hari ke depan dan terus diperbarui," kata Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, Roby Hervindo, Jumat (12/6).
Begitu pula dengan ketersediaan elpiji. Ia menyatakan stok elpiji yang tersedia di depot mampu memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 14 hari ke depan dan terus dipasok kembali.
Ia menyatakan menjelang penerapan era normal baru penyaluran elpiji relatif meningkat, yaitu 58.667 tabung per hari. Dibanding penyaluran per hari sepanjang Mei 2020 sebanyak 58 ribu per hari.
Sama dengan elpiji, rata-rata harian konsumsi BBM jenis bensin yaitu Premium, Pertalite dan Perta series di Kepri pada Juni 2020 meningkat 19 persen dibandingkan Mei 2020.
"Konsumsi tercatat lebih dari satu juta liter per hari dibandingkan bulan lalu 860 ribu liter per hari. Hal ini ditengarai karena masyarakat yang kembali beraktivitas di luar rumah," kata Roby.
Konsumsi BBM jenis diesel (Biosolar, Dexlite dan Dex) bahkan meningkat 53 persen, atau dari 213 ribu liter per hari pada Mei 2020, menjadi 326 ribu liter per hari pada Juni ini.
Sementara itu, dengan meningkatnya aktivitas luar rumah warga di masa kenormalan baru, ia menyatakan Pertamina menerapkan standar protokol pencegahan Covid-19 di SPBU, antara lain menugaskan operator menggunakan pelindung wajah dan mengatur posisi berdiri konsumen ketika mengisi BBM dalam jarak minimal satu meter.
Kemudian, meminimalkan kontak fisik dengan konsumen untuk mengurangi potensi penularan Covid-19, serta mendorong pembayaran nontunai, melalui aplikasi MyPertamina dan LinkAja. Ia menyampaikan terdapat 44 SPBU di Kepri sudah menyediakan layanan nontunai.