Jumat 12 Jun 2020 16:23 WIB

Masjid Baiturrahman Denpasar Gelar Jumatan New Normal

Setelah dua bulan ditutup, Masjid Raya Baiturrahman Denpasar menggelar sholat Jumat

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Setelah dua bulan ditutup, Masjid Raya Baiturrahman Denpasar menggelar sholat Jumat. Ilustrasi.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Setelah dua bulan ditutup, Masjid Raya Baiturrahman Denpasar menggelar sholat Jumat. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Masjid Raya Baiturrahman di Dusun Wanasari, Denpasar, Bali (Kampung Jawa) melaksanakan Jumatan di masa new normal dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19. Sholat Jumat ini dilaksanakan setelah dua bulan masjid itu ditutup dan tidak ada sholat Idul Fitri 2020.

"Setelah dua bulan ditutup, masjid ini dibuka dengan mematuhi peraturan pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan," kata Ketua Umum Yayasan Masjid Baiturrahman, H Junaidi, di hadapan ratusan orang yang menjadi jamaah sholat Jumat.

Baca Juga

Takmir Masjid Raya Baiturrahman itu menjelaskan jamaah Shalat Jumat di masjid raya itu biasanya mencapai 3.000-an orang yang memenuhi gedung lantai 1 hingga 3. Namun saat menerapkan new normal, jumlahnya dibatasi hanya 20 persen atau sekitar 500-600 orang.

"Jamaah juga dites suhu setiap masuk masjid. Kalau di atas 37 derajat, dipersilakan pulang untuk sholat di rumah. Namun jika tidak melampaui ketentuan protokol kesehatan, diperbolehkan sholat namun jumlahnya juga dibatasi hanya 20 persen," katanya.

Jamaah yang berasal dari luar Kampung Jawa diminta untuk mencuci tangan dengan sabun di kamar kecil atau tempat wudhu. Setelah itu jamaah dites suhu dan dipersilakan masuk untuk sholat. Namun pelaksanaan shalat juga berjarak satu meter dengan jamaah lain.

"Untuk sementara juga tidak diperbolehkan bersalaman dengan jamaah lain. Lalu tempat sholat juga diatur petugas agar menjaga jarak antar-jamaah. Seluruhnya juga diminta mengenakan masker dan disarankan membawa sajadah sendiri," jelas Junaidi.

Sejumlah jamaah yang berasal dari Kampung Jawa menyatakan masjid itu sebelum dibuka untuk umum sebenarnya sudah 3-4 kali melaksanakan penerapan normal baru (protokol kesehatan). Pelaksanaan itu sebagai secara uji coba untuk masyarakat sekitar Kampung Jawa.

Selain itu, pembatasan peserta 'Jumatan Normal Baru' itu dilaksanakan dengan membuka satu pintu di sisi timur. Pintu masuk dijaga petugas pelaksana tes suhu dan disemprot hand sanitizer guna membatasi jumlah jamaah yang melaksanakan sholat Jumat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement