Jumat 12 Jun 2020 16:32 WIB

Delapan Kelurahan di Depok Sudah Nol Kasus Covid-19

Empat kelurahan di Bojongsari: Duren Seribu, Bojongsari, Bojongsari Baru dan Curug.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Bilal Ramadhan
Seorang dokter yang mengenakan alat pelindung diri (APD) memberikan penjelasan sebelum melakukan vaksinasi kepada anak di Rumah Vaksin Sawangan, Depok, Jawa Barat, Rabu (10/6/2020).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Seorang dokter yang mengenakan alat pelindung diri (APD) memberikan penjelasan sebelum melakukan vaksinasi kepada anak di Rumah Vaksin Sawangan, Depok, Jawa Barat, Rabu (10/6/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Saat ini di Kota Depok sudah delapan kelurahan mencatatkan nol kasus positif Covid-19. Delapan kelurahan tersebut tersebar di beberapa kecamatan, salah satunya di Kecamatan Bojongsari. Ada empat kelurahan di Kecamatan Bojongsari yang sudah nol kasus positif Covid-19 yakni Kelurahan Duren Seribu (Duser), Bojongsari, Bojongsari Baru, dan Curug.

"Di wilayah kami memiliki tujuh kelurahan. Empat di antaranya sudah dinyatakan nol kasus positif Covid-19," ujar Camat Bojongsari, Dede Hidayat, Jumat (12/6).

Menurut Dede, keberhasilannya ini berkat semua pihak mengikuti aturan yang diterapkan dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat kecamatan dan kelurahan, pembentukan Kampung Siaga Covid-19 di tingkat RW, serta melakukan evaluasi Kampung Siaga Covid-19 secara berkala.

"Namun sebenarnya yang paling utama kekompakan camat, sekretaris kecamatan (sekcam), para lurah dan seluruh jajarannya serta juga dukungan dari seluruh warga Kecamatan Bojongsari," tuturnya.

Dia mengutarakan, kekompakan masyarakat serta peran tiga pilar sangat penting dalam menjalankan berbagai macam program, seperti menggulirkan program Bojongsari Bermasker. Seluruh komponen masyarakat bergerak, antara lain ibu-ibu di Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Karang Taruna (Katar), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), dan ormas lainnya.

"Kami sudah membagikan hampir 12 ribu masker ke masyarakat. Masker dibagikan menyebar di setiap kelurahan," ujar Dede.

Dia berharap kondisi yang sudah membaik di wilayahnya dapat memotivasi warga untuk selalu mengedepankan protokol kesehatan yang ketat. "Saya minta warga tetap bermasker, jaga jarak saat di luar rumah dan tetap mencuci tangan sesering mungkin setelah melakukan aktivitas," harap Dede.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement