Jumat 12 Jun 2020 17:16 WIB

Pakar: Thermogun tidak Memiliki Pengukuran Akurat

Sebagian besar thermogun yang dipakai di masyarakat tidak sesuai dengan standar.

Rep: Wilda Fizriyani / Red: Agus Yulianto
Petugas  suhu tubuh (Ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas suhu tubuh (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pengecekan suhu tubuh dengan thermogun merupakan satu dari protokol kesehatan yang diterapkan di beberapa tempat. Cara ini ditunjukkan untuk mendeteksi seseorang yang terindikasi Covid-19.

Pakar Teknologi Thermal Imager ITC dan Ultrasonic Spike, American Society for Nondestructive Testing (ASNT) International, Muhammad Dheri Maulana Akbar menilai, penggunaan thermogun bukan solusi tepat mendeteksi terindikasi Covid-19. Sebab, sebagian besar thermogun yang dipakai di masyarakat tidak sesuai dengan standar. "Tidak memiliki pengukuran yang akurat," kata dia kepada Republika, Jumat (12/6).

Secara teknis, pengukuran suhu dengan thermogun belum sesuai yang diharapkan. Pelaksanaannya acap menyebabkan antrian panjang di sejumlah lokasi. Belum lagi teknis pengukuran yang terlalu dekat dengan wajah seseorang.

Pada dasarnya ilmu thermografi thermal imager camera memiliki kaidah yang harus dipatuhi guna menunjang keakuratan pengukuran. Dengan demikian dapat mendekati nilai suhu sesungguhnya pada seseorang. Setidaknya terdapat enam unsur maupun parameter yang wajib dimiliki sebuah kamera thermal. "Di antaranya adalah emissivity, temperature reflected, humidity, temperature offset, distance object, dan temperature ambience," kata pria lulusan Universitas Brawijaya (UB) Kota Malang ini.