REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Pusat-pusat bisnis dan tempat ibadah di Amerika Serikat perlahan-lahan dibuka kembali pasca ditutup selama lebih dari tiga bulan karena pandemi Covid-19. Tak terkecuali dengan masjid yang juga diizinkan untuk dibuka kembali.
Seperti dilansir Samaa banyak masjid di Amerika Serikat menerapkan jaga jarak sosial kepada jamaah saat melaksanakan sholat berjamaah. Hal tersebut membuat kekurangan ruangan bagi sebagian jamaah lainnya.
Untuk mensiasati hal itu, pengurus-pengurus Masjid di Amerika Serikat pun memberlakukan pendaftaran jamaah yang akan mengikuti sholat berjamah. Jamaah dapat mendaftarkan dirinya melalui situs resmi masjid.
"Setiap waktu 100 jamaah diizinkan beribadah dan semuanya harus sudah mendaftar terlebih dulu," begitu laporan Samaa.
Sementara itu bagi jamaah yang tidak mempunyai fasilitas internet di rumahnya, bisa datang langsung ke masjid sebelum pelaksanaan sholat dimulai agar bisa mendaftarkan diri secara langsung.
Petugas Masjid akan berjaga dan melakukan pemindaian suhu pada jamaah di pintu masuk masjid Selain itu juga petugas akan mencocokan nomor pendaftaran jamaah menggunakan pemindai kode QR. Setelah itu jamaah baru diizinkan memasuki masjid bila dilengkapi dengan menggunakan sarung tangan, maseker dan membawa sajadah sendiri.