Jumat 12 Jun 2020 19:46 WIB

Jutaan Anak Berisiko Jadi Pekerja Bawah Umur Akibat Pandemi

Dirjen ILO sebut pandemi menempatkan jutaan anak dalam risiko jadi pekerja bawah umur

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Dirjen ILO sebut pandemi menempatkan jutaan anak dalam risiko jadi pekerja bawah umur. Ilustrasi.
Foto: AP
Dirjen ILO sebut pandemi menempatkan jutaan anak dalam risiko jadi pekerja bawah umur. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Direktur Jenderal Organisasi Buruh Internasional (ILO) Guy Ryder mengatakan pandemi Covid-19 telah menempatkan jutaan anak dalam risiko menjadi pekerja di bawah umur. Hal tersebut berpotensi menandai kenaikan pertama jumlah pekerja anak sejak tahun 2000.

"Ketika pandemi itu mendatangkan malapetaka pada pendapatan keluarga, tanpa dukungan, banyak yang dapat menggunakan pekerja anak," kata Ryder dalam sebuah pernyataan pada Jumat (12/6).

Pandemi Covid-19 tak diragukan lagi telah menghancurkan ekonomi global. Jutaan orang terperosok dalam kemiskinan. Menurut ILO, dalam situasi demikian keluarga yang berada di bawah tekanan besar sangat mungkin untuk mempekerjakan anak-anaknya untuk bertahan hidup. "Perlindungan sosial sangat penting di saat krisis karena memberikan bantuan kepada mereka yang paling rentan," kata Ryder.

Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore turut menyimpulkan hal serupa dengan ILO. "Ketika kemiskinan meningkat, sekolah-sekolah tutup dan ketersediaan layanan sosial menurun, lebih banyak anak didorong masuk ke dalam angkatan kerja," ujarnya.