Jumat 12 Jun 2020 20:05 WIB

Krisis Memburuk, Demonstran Serbu Bank Sentral Lebanon

Krisis ekonomi di Lebanon memburuk dan mendorong demonstran turun ke jalan

Rep: Anadolu Agency/ Red: Christiyaningsih
Krisis ekonomi di Lebanon memburuk dan mendorong demonstran turun ke jalan. Ilustrasi.
Foto: AP/Bilal Husein
Krisis ekonomi di Lebanon memburuk dan mendorong demonstran turun ke jalan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT - Demonstran di Lebanon menyerbu bank sentral di ibu kota pada Kamis, setelah nilai tukar mata uang negara itu terhadap dolar AS merosot ke rekor terendah. Dalam dua hari terakhir, nilai tukar naik dari 4.000 pound Lebanon menjadi 6.000 pound Lebanon per USD1.

Krisis ekonomi di Lebanon telah mendorong para demonstran turun ke jalan-jalan di Beirut dan kota-kota besar lainnya. Unjuk rasa itu berubah ricuh ketika para demonstran membakar ban di depan istana pemerintah dan merusak toko-toko di sekitar bank sentral.

Baca Juga

Lewat Twitter, Palang Merah Lebanon mengungkapkan bahwa sedikitnya 33 orang terluka selama aksi protes. Lebanon menderita angka pengangguran tinggi, pertumbuhan lambat, dan salah satu rasio utang tertinggi di dunia.

Sementara itu, pandemi Covid-19 semakin memperburuk situasi di negara itu. Jumlah kasus Covid-19 di Lebanon sejauh ini ada 1.402 kasus, 31 di antaranya meninggal dan 845 lainnya sudah pulih.

https://www.aa.com.tr/id/dunia/krisis-ekonomi-memburuk-demonstran-serbu-bank-sentral-lebanon-/1874471

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement