Jumat 12 Jun 2020 20:37 WIB

Lampung Matangkan Pengembangan Pariwisata Terintegrasi

Kawasan pariwisata terintegrasi akan dimulai di kawasan Menara Siger Lampung.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi
Foto: Republika/Mursalin Yasland
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi

REPUBLIKA.CO.ID,BANDARLAMPUNG -- Gubernur Lampung Arinal Djunaidi terus mematangkan pengembangan kawasan pariwisata terintegrasi di Bakauheni bersama tiga perusahaan BUMN, yakni PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (PT. ASD), PT. Indonesia Tourism Development Coporation (PT. ITDC) dan PT. Hutama Karya (PT. HK).

"Kita ingin menyatukan pemikiran kita bersama bahwa Bakauheni ini harus dibangun karena sudah mendapat persetujuan dari Presiden," ujar Gubernur Arinal, di Bandarlampung, Jumat (12/6).

Sebagai tahap awal, pengembangan kawasan pariwisata terintegrasi atau "Bakauheni Harbour City" ini akan dimulai di kawasan Menara Siger Lampung. Menurut Gubernur, pembangunan ini selain akan berpengaruh terhadap perekonomian, di satu sisi Provinsi Lampung memiliki kekayaan alam yang luar biasa yang tidak dimiliki provinsi lainnya.

"Ini yang berbeda, kita mempunyai suatu kekayaan alam, seperti Anak Gunung Krakatau, Teluk Kiluan, Pulau Pahawang yang itu bisa dinikmati melalui pengembangan ini. Selain itu, mudah-mudahan 30 persen masyarakat Jakarta akan berada di situ," katanya.

Arinal menjelaskan dari pembangunan ini, ditargetkan akan terselesaikan di tahun 2024. "Tahun 2024 sudah selesai dan diharapkan semuanya terlibat. Saya berharap lebih bagus dari yang sudah-sudah seperti Nusa Dua, Mandalika dan Labuan Bajo, tetapi memerlukan satu program dan daya dukung investasi yang luar biasa," katanya.

Untuk mewujudkannya, Arinal meminta dukungan kesepakatan mewujudkan program tersebut yang kemudian ditindaklanjuti dengan membentuk tim. "Kita perlu adanya kesepakatan siapa mengerjakan apa, ini merupakan potensi pariwisata yang bisa kita kembangkan secara bersama menjadi potensi nasional. Yang terpenting kita sepakat mewujudkan program ini, kita lanjutkan dengan membentuk tim," katanya.

Dampak dari pengembangan ini juga seperti pada peningkatan angka kunjungan wisata ke Lampung baik domestik maupun asing, menciptakan lapangan kerja dan "indirect effect" bagi masyarakat setempat dan tersedianya ruang bagi kebudayaan untuk berkembang.

Sementara itu, Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi mengatakan pembangunan pengembangan kawasan pariwisata terintegrasi di Bakauheni bisa dimulai dengan merevitalisasi Menara Siger Lampung. "Selama ini berproses kita ingin memulai revitalisasi dari satu spot yaitu menara siger," ujar Ira.

Ira menjelaskan konsep sederhananya Menara Siger Lampung dilakukan revilatisasi seperti membangun Museum Krakatau dan dijadikan taman bunga. "Kenapa tidak menjadikan Siger yang sudah ada, bagaimananya seperti apa saya kira sederhananya mulai dahulu antara ASDP bersama Pemprov Lampung. Kalau bisa Natal dan tahun baru ini sudah ada sesuatu," katanya.

Presiden Direktur PT. ITDC Abdulbar M Mansoer mengatakan Provinsi Lampung terutama wilayah Bakauheni sangat potensial untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata. "Kita ingin apa yang disampaikan Gubernur ini bisa lebih baik dari semuanya, karena ini sangat potensial dengan memiliki pantai dan pemandangan yang indah," ujarnya.

Abdulbar mengatakan bersama PT. ASDP dan PT. HK terus melakukan perencanaan salah satunya mempersiapkan maket. Selanjutnya, mematangkan dalam proses untuk desain/masterplan.

"Di situ nanti kita akan mempersiapkan maket dan rencana sehingga jika investor datang sudah ada maket akan lebih mudah untuk mereka menghitung untuk investasinya seperti apa," katanya.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement