REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Aceh menyatakan usaha perhotelan di daerah provinsi setempat telah mulai dibuka kembali, seiring penerapan normal baru (new normal). Namun pembukaan ini tetap dengan mengikuti protokol kesehatan.
Ketua PHRI Aceh Yusridi Banda Aceh, Jumat (12/6), mengatakan usaha perhotelan di Tanah Rencong sudah kembali menerima tamu. Sebelumnya, banyak yang menutup untuk sementara akibat pandemi Covid-19.
"Iya, sudah mulai ada yang buka (hotel), cuma tamunya yang belum ada. Kalau kami sudah siap buka (hotel) dengan tetap mengikuti protokol Covid-19," katanya.
Dia menjelaskan sekitar 50 persen usaha perhotelan di Aceh telah dibuka. Meskipun tamu belum banyak yang menginap di hotel, tetapi sudah mulai ada yang menginap. Begitu juga di daerah destinasi wisata seperti di Kota Sabang.
"Tamu ada, tapi sedikit, tapi sudah mulai ada. Itu (mulai aktif) sejak pekan ini, sudah mulai," kata Yusri.
Aktivitas perhotelan di tengah normal baru Covid-19 tetap mengikuti protokol kesehatan. Mulai dari seluruh karyawan memakai masker, penyediaan hand sanitizer, hingga pemindaian suhu tubuh para tamu yang datang, dan lainnya.
Yusri meminta pelaku usaha perhotelan di provinsi paling barat Indonesia tersebut untuk segera dibuka kembali. Ini bertujuan agar masyarakat lebih cepat mengetahuinya sehingga roda perekonomian di Tanah Rencong kembali berputar.
"Aktif terus (hotel) supaya pergerakan ekonomi kita jangan terlambat start. Tapi kita tetap harus mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19," ujarnya.