Jumat 12 Jun 2020 23:57 WIB

Jumlah Penumpang di Bandara Kualanamu Alami Tren Lonjakan

Penumpang di Bandara Kualanamu Medan alami peningkatan.

Penumpang di Bandara Kualanamu Medan alami peningkatan. Ilustrasi Kualanamu Medan.
Foto: Antara/Septianda Perdana
Penumpang di Bandara Kualanamu Medan alami peningkatan. Ilustrasi Kualanamu Medan.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN - Tren jumlah penumpang pesawat domestik dan internasional di Bandara Internasional Kualanamu, Medan mengalami peningkatan beberapa hari terakhir, seiring dengan masa adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19.

Executive General Manajer Kantor Cabang PT Angkasa Pura II (Persero) Bandara Udara Internasional Kualanamu Deli Serdang, Djodi Prasetyo, Jumat (12/6), mengatakan jumlah penumpang pada 8 hingga 9 Juni 2020, rata-rata sekitar 800 penumpang setiap harinya.

Baca Juga

"Sementara itu, pada 10 Juni 2020, meningkat menjadi sekitar 2.803 penumpang," katanya tanpa merinci apakah jumlah itu merupakan penumpang keberangkatan atau kedatangan.

Ia menyebut, kenaikan ini terjadi karena pada masa adaptasi ini, setiap orang diperbolehkan melakukan perjalanan dengan pesawat, namun tetap mengedepankan prosedur aspek kesehatan.

Hal itu sesuai dengan Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 07/2020, calon penumpang pesawat harus melengkapi surat keterangan uji tes PCR dengan hasil negatif dan berlaku tujuh hari atau surat keterangan hasil tes cepat dengan hasil non-reaktif yang berlaku tiga hari pada saat keberangkatan.

Selain itu, pembatasan kapasitas penumpang yang sempat maksimal 50 persen, kini ditingkatkan maksimal 70 persen sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Perhubungan Udara Nomor 13/2020.

Ia juga menyebut, maskapai penerbangan Lion Air kini sudah kembali beroperasi menyusul Garuda Indonesia , Citilink, dan Air Asia. "Air Asia Indonesia juga akan terbang mulai 19 Juni 2020," katanya.

Ia juga menyebut, secara keseluruhan, jumlah penumpang memang masih jauh lebih rendah dibandingkan saat kondisi normal, namun sudah mulai meningkatkan kembali pada adaptasi ini.

Ia menambahkan, peningkatan juga terjadi pada angkutan kargo pada 10 Juni 2020 dengan volume tertinggi sepanjang Juni ini sebesar 35,212 kg per hari atau meningkat 40 persen dibanding tahun lalu.

"Angkutan kargo di tengah pandemi COVID-19 ini memang yang paling terjaga. Kami juga fokus dalam penanganan kargo ini," katanya.

 

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement