Sabtu 13 Jun 2020 01:01 WIB

Desa Rumbia Jeneponto Dikepung Banjir Bandang

Jalur penghubung antara Bantaeng, Takalar, dan Gowa tak bisa dilalui.

Sejumlah wilayah terendam banjir di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan akibat meluapnya Sungai Calendu, Jumat (12/6)
Foto: Tangkapan Layar
Sejumlah wilayah terendam banjir di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan akibat meluapnya Sungai Calendu, Jumat (12/6)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Desa Rumbia, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan dikepung banjir bandang. Banjir membut jalur penghubung beberapa daerah yang melewati kawasan tersebut tidak bisa dilalui.

"Iya benar, Desa Rumbia di terjadi banjir bandang. Jalan penghubung antara Kabupaten Banteng, Takalar, dan Gowa tidak bisa dilalui," kata Kepala Subbagian Humas Polres Gowa AKP Syahrul saat dikonfirmasi di Makassar, Jumat (12/6) malam.

Air diperkirakan kiriman dari kawasan pegunungan di bagian atas daerah itu saat hujan deras turun sejak Jumat (12/6) pagi. Aliran air yang deras merusak beberapa rumah warga setempat. Sejumlah kendaraan juga ikut hanyut.

Desa Rumbia di Kabupaten Jeneponto berbatasan dengan Kabupaten Bantaeng dengan kondisi daerah berupa dataran rendah, yang saat ini terendam air. Sejumlah ruas jalan protokol ikut terendam banjir.

Belum diketahui apakah ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, sejumlah warga setempat dikabarkan sudah bersiap-siap menunggu dievakuasi tim penyelamat, mengingat derasnya arus air. Bahkan, air sudah mencapai ketinggian sekitar dua meter ditambah penerangan di daerah itu yang relatif minim.

Informasi yang diperoleh, derasnya air dari peunungan juga menghantam Cekdam Ballang Sikuyu hingga jebol, dan membuat air meluber ke berbagai lokasi. Ketinggian air sudah menyentuh bibir Jembatan Biassampole, Kelurahan Pallantikan, Kabupaten Bantaeng.

Sebelumnya, Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan mengalami banjir bandang akibat luapan air Sungai Celedu pada Jumat (12/6) malam.

Kasubag Program Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantaeng Asrul Nur menyampaikan tujuh kelurahan terkena bencana itu, yakni Pallantikan, Malililingi, Letta, Lembang, Bontosunggu, Bintiatu, dan Bontorita.

Wilayah tujuh kelurahan tersebut tersebar di dua kecamatan, yakni Benteng dan Bissapu. "Penyebab kejadian dilaporkan meluapnya Sungai Celendu akibat tidak mampu menahan laju debit air yang meningkat, ditambah hujan deras di hulu sungai menambah debit air," ujarnya.

Cekdam Ballang Sikuyu jebol di sisi kanan pada Jumat (12/6), pukul 17.00 Wita karena tidak mampu membendung laju air. Luapan air hingga rumah warga setempat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement