Sabtu 13 Jun 2020 07:49 WIB

Aksi di Australia Minta Patung Figur Kolonial Diturunkan

Sejumlah patung figur kolonial kulit putih dianggap menyakitkan bagi aborigin.

Red: Nur Aini
 Warga Australia ikut serta dalam aksi unjuk rasa memprotes kematian warga kulit hitam Amerika Serikat George Floyd di tangan polisi Minneapolis, di Sidney, Selasa (2/5).
Foto: EPA-EFE/STEVAN SAPHORE
Warga Australia ikut serta dalam aksi unjuk rasa memprotes kematian warga kulit hitam Amerika Serikat George Floyd di tangan polisi Minneapolis, di Sidney, Selasa (2/5).

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Serangkaian unjuk rasa terkait 'Black Lives Matter' yang digelar di sejumlah kota-kota besar di Australia selama akhir pekan lalu telah mendorong agar patung yang dianggap menyakitkan warga Aborigin diturunkan.

Di jejaring sosial beredar luar seruan untuk menurunkan patung-patung yang dianggap sebagai penjajah, penjelajah, dan tokoh-tokoh dari era kolonial. Di antaranya adalah patung Lachlan Macquarie dan Kapten James Cook di Sydney, New South Wales.

Baca Juga

Begitu juga dengan patung mantan perdana menteri Australia, Charles Cameron Kingston yang berada di Victoria Square di Adelaide, ibukota negara bagian Australia Selatan, tempat warga berunjuk rasa Sabtu lalu (6/06). Sosok Charles telah dianggap salah satu tokoh yang terlibat dalam kebijakan "White Australia", saat hanya orang kulit putih yang bisa bermigrasi ke Australia.

Perempuan Aborigin dari suku Adnyamathanha dan Ngarrindjeri, Jacinta Koolmatrie mengunggah foto Charles di akun jejaring sosialnya.

"Adakah yang juga merasa patung-patung di kota mereka sebagai target setelah melihat banyak patung yang diturunkan? Saya punya," ujarnya yang berprofesi sebagai arkeolog di akun Twitter-nya.

"Charles Cameron Kingston kemungkinan akan menjadi salah satu dari mereka di Adelaide. Dia dianggap pencetus White Australia Policy."

Dorongan untuk menurunkan patung muncul setelah pengunjuk rasa 'Black Lives Matter' di Inggris menurunkan secara paksa patung penjual budak di abad ke-17, Edward Colston, ke perairan Bristol Harbor di akhir pekan yang sama. Patung dari penjual budak Robert Milligan juga diturunkan di London, Selasa kemarin (9/06).

Patung tokoh-tokoh di era kolonial juga telah diturunkan di beberapa kota di Amerika Serikat, termasuk di Richmond, Virginia, dan Louisville, Kentucky. Aktris yang pernah meraih penghargaan asal Australia Selatan, Natasha Wanganeen, adalah warga Australia yang menyerukan penurunan patung Charles Cameron Kingston di Adelaide.

Perempuan berdarah Kaurna, Narungga, Ngarrindjeri, dan Noongar mengatakan patung itu adalah "pemicu" negatif bagi banyak warga Aborigin, sebagai penduduk asli benua Australia.

"Saya akan mendukung patung itu diturunkan dan diganti dengan seseorang yang dihormati oleh orang kulit putih dan hitam di sini," katanya.

"Melihat patung itu setiap hari sebagai seorang perempuan Aborigin, berjalan keluar dari rumah saya, berdampak pada kesehatan mental saya."

Berita ini diterbitkan di: https://www.abc.net.au/indonesian/2020-06-12/desakan-agar-patung-tokoh-kolonial-australia-diturunkan/12349260

sumber : ABC
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement