REPUBLIKA.CO.ID, KABUL—Empat orang yang terdiri dari seorang imam dan tiga jamaah tewas akibat ledakan yang terjadi di Masjid Shir Shah-e-Suri Kabul, Jumat (12/6) kemarin.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Tariq Arian, mengatakan ledakan tersebut terjadi saat pelaksanaan sholat Jumat sedang berlangsung.
"Bahan peledak yang ditempatkan di dalam masjid meledak selama sholat Jumat, di mana empat orang yang sedang sholat termasuk Imam Mawlavi Azizullah Mufleh, mati syahid dan beberapa lainnya terluka,” jelas Tariq Arian dalam cuitannya melalui Twitter resmi Kementerian yang dikutip di Bakhtar News, Sabtu (13/6).
Pada bulan yang sama, ledakan juga terjadi di pelataran sebuah masjid di Wazir Akbar Khan, Kabul. Ledakan yang terjadi pada Selasa (2/6) pukul 8 malam waktu setempat itu, menewaskan seorang imam dan seorang lainnya, sedangkan delapan orang lain mendapatkan cedera serius.
"Dari kejadian itu, seorang ulama terkenal, Mawlana Ayaz Niazi dan seorang pria lain dinyatakan meninggal dunia, sedangkan delapan orang dilaporkan mendapatkan luka-luka," ujar juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Tareq Aryan dikutip dari Shine, Kamis (4/6).
Ledakan yang terjadi di salah satu tempat ibadah paling terkenal di kota itu, mengirimkan gelombang kejutan ke zona yang lebih luas. Beberapa alarm yang berada di kedutaan dan kantor internasional menyala dan menyebabkan beberapa petugas bergegas mencari lokasi aman.
Masjid Wazir Akbar Khan berada di pintu masuk utama ke Zona Hijau Kota Kabul, Afghanistan. Masjid ini bisa diakses dari dalam maupun luar area yang dikontrol ketat. Para pimpinan tinggi di Afghanistan disebut sering mengunjungi masjid untuk melaksanakan sholat.
Imam masjid Ayaz Niazi, imam yang terkenal di wilayah tersebut, termasuk di antara korban yang terbunuh akibat ledakan bom itu, diketahui kerap menyampaikan khutbah-khutbahnya bermuatan politis dan sering kali dihadiri banyak jamaah hingga berkerumun di halaman luar masjid.