REPUBLIKA.CO.ID, KABUL—Ledakan kembali terjadi di Kabul, Afghanistan. Kali ini sasarannya adalah Masjid Sher Shah Suri di wilayah barat Kabul.
Ledakan ini hanya berjarak 10 hari dari ledakan sebelumnya yang menyerang sebuah masjid di Wazir Akbar Khan, Kabul.
Berbeda dengan serangan sebelumnya yang terjadi di area halaman masjid, kali ini, bahan peledak diletakkan di dalam masjid. Ledakan yang menewaskan empat orang termasuk seorang imam masjid, Azizullah Mofleh itu, terjadi ketika para korban tengah melaksanakan sholat Jumat.
Sebuah rekaman dari dalam masjid yang tersebar dan viral di media sosial, menunjukkan kekacauan dan kepulan asap disusul orang-orang yang terlihat jatuh bergelimpangan di tanah.
Seorang saksi mata mengaku mendengar suara ledakan ketika dia datang dari sisi lain masjid. Dia dan beberapa orang lain pun bergegas masuk dan berusaha menyelamatkan pada korban.
“Aku datang dari sisi lain dan tiba-tiba aku mendengar ledakan berbahaya. Kami bergegas masuk untuk membantu orang-orang yang terluka dan saya melihat Maulavi berbaring di sana,” kata Jawed yang dikutip di Tolo News, Sabtu (13/6).
Sementara itu, beberapa warga mengungkapkan protes atas kelalaian pada agen keamanan dan intelijen Afghanistan yang gagal menangkal serangan. Mereka juga mengecam serangan-serangan terhadap masjid yang makin meresahkan umat Muslim.
“Di mana langkah-langkah keamanan? Mereka membunuh seluruh ulama,” kata Haji Rezwan, seorang warga di Kabul. “Ini memalukan bagimu Ashraf Ghani. Saya tinggal di Kart-e-Char, cepat datang dan eksekusi saya,” kata seorang penduduk di Kabul, bernama Ali.
"Meskipun mereka menerima sejumlah besar uang untuk kegiatan intelijen, mereka tidak melakukan apa pun untuk memberikan keamanan kepada orang-orang," kata Abdullah, seorang warga di Kabul.
Sumber: https://tolonews.com/afghanistan/afghans-mosque-attack-security-too-weak