REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro mengatakan ada sejumlah pasar yang menerapkan protokol kesehatan. Pasar tersebut akan menjadi contoh pasar pada era normal baru.
"Beberapa pasar yang sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik yakni Pasar Beringharjo Yogyakarta yang mewajibkan penggunaan masker, Pasar Bukateja di Purbalingga membatasi lapak antarpedagang dengan sekat plastik," ujar Reisa dalam konferensi pers daring di Jakarta, Sabtu (13/6).
Para pedagang di Pasar Bukateja mengenakan masker dan juga pelindung wajah. Sistem pembukaan kios dengan bergiliran juga akan dilakukan di Jakarta mulai 15 Juni 2020.
Satu pasar di Salatiga juga menerapkan pembatasan jarak fisik. Pasar Bendo di Trenggalek membatasi jarak antarkios dengan plastik transparan dan penjual menggunakan masker, sarung tangan dan pelindung wajah.
"Meski baru uji coba, langkah ini perlu diikuti," jelas dia.
Di Jakarta, petugas parkir membatasi pengunjung dan kendaraan yang masuk agar pembatasan jarak fisik tetap dilakukan.
Untuk tes cepat Covid-19 tetap dilakukan di pasar. Jika ada pengunjung dan pedagang yang positif maka pasar ditutup untuk sementara. Penutupan itu bertujuan untuk memberikan ruang dan waktu bagi pemerintah daerah untuk melacak riwayat kontak dan meningkatkan kebersihan lingkungan pasar.
"Tentunya ini menjadi pelajaran bagi pedagang dan pengunjung untuk menjaga kesehatan bersama-sama secara kolektif, bergotong royong. Kalau sakit, jangan keluar rumah sama sekali. Kalau ke pasar tetap mempraktikkan jaga jarak, pakai masker dan penyanitasi tangan," imbuh dia.
Reisa juga menganjurkan masyarakat untuk membawa tas belanja sendiri dari rumah dan pastikan bersih dari kuman. Sepulangnya dari pasar, maka bersihkan barang belanjaan, semprot sandal atau sepatu dengan disinfektan, ganti baju dan mandi, serta cuci barang belanjaan.
Pasar merupakan salah satu tempat yang rentan dalam penularan virus Covid-19, karena banyaknya orang yang berinteraksi di pasar.