Sabtu 13 Jun 2020 19:59 WIB

Rusia Peringkat ke-3 Covid-19, Tetapi Kasus Wafat Kecil 

Rusia mencatat 8.706 kasus tambahan Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nashih Nashrullah
Rusia mencatat 8.706 kasus tambahan Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Virus Corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Rusia mencatat 8.706 kasus tambahan Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Virus Corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW — Rusia mengkonfirmasi 8.706 kasus tambahan Covid-19 dalam 24 jam terakhir, menambah total menjadi 520.129 kasus, menurut pusat respons Covid-19 negara tersebut melalui pernyataan, Sabtu (13/6)

Rusia menempati posisi ketiga sebagai negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia. Kendati jumlah kasusnya telah melampaui 520 ribu, jumlah korban meninggal di sana jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang termasuk paling parah terpukul pandemi seperti Inggris, Brasil, dan India..

Baca Juga

Jumlah kematian juga bertambah 114 menjadi 6.829 kematian dengan 274.641 pasien sembuh, termasuk 5.271 pasien lainnya yang baru sembuh. 

Moskow, kawasan yang paling terdampak virus corona di Rusia, mencatat 1.493 kasus baru terkonfirmasi sehingga totalnya mencapai 204.428. Hingga kini 119.558 pasien di kota tersebut telah pulih dari Covid-19.

Sampai Jumat tercatat 322.498 orang dalam pengawasan medis, sementara lebih dari 14,5 juta tes Covid-19 telah dilakukan di seluruh negeri, menurut pengawas kesehatan Rusia melalui pernyataan Sabtu.   

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tingkat kematian yang rendah di Rusia sulit untuk dipahami. Namun Moskow telah membantah ada masalah dengan data resminya.     

Wakil Perdana Menteri Rusia, Tatiana Golikova, mengatakan puncak penyebaran Covid-19 terjadi pada 11 Mei lalu. “Hari ini sudah dapat dikatakan bahwa mulai 17 Maret, yaitu waktu ketika epidemi benar-benar mulai berkembang di Rusia, pengujian atau jumlah tes PCR (polymerase chain reaction) meningkat 139 kali. Dan dari tanggal yang dianggap sebagai puncaknya, 11 Mei 2020, pengujian PCR meningkat 5,6 kali,” ucapnya dalam sebuah konferensi pers pada Sabtu, dikutip laman kantor berita Rusia TASS.  

Menurut Golikova, perbandingan pertumbuhan harian dalam penyebaran Covid-19 menunjukkan angka itu menurun 16 kali lipat dari akhir Maret hingga 13 Juni. “Ini adalah indikator yang sangat substansial, yang membentuk 1,7-1,8 persen di seluruh Rusia secara rata-rata,” ujarnya.  

sumber : Reuters/ Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement