REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer Sriwijaya FC Hendri Zainuddin mengatakan bahwa pihaknya berharap petinggi baru PT Liga Indonesia Baru (LIB) dapat melunasi utang perusahaan operator kompetisi tersebut. Terutama pada klub berjuluk Laskar Wong Kito yang saat ini bermain di Liga 2.
"Jangan lupakan utang kepada Sriwijaya," ujar Hendri, Sabtu (13/6).
Pria yang juga wakil direktur utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), perusahaan penaung Sriwijaya FC, itu menekankan bahwa yang penting dari pelunasan utang adalah niat. "Kalau ada niat mudah membayarnya. Kalau tidak ada niat susah membayarnya," kata Hendri.
Pihak Sriwijaya FC mengatakan bahwa PT LIB masih memiliki utang sekitar Rp 3,4 miliar. Utang ini belum dibayarkan sejak tahun 2017.
Tunggakan itu merupakan gabungan dari hak siar siaran televisi, kontribusi Elite Pro Academy, dan subsidi Liga 1.
Sriwijaya sudah mengadukan hal itu kepada Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) pada Februari 2020.
PT LIB memiliki direktur utama baru yaitu Akhmad Hadian Lukita. Akhmad ditetapkan sebagai direktur utama menggantikan Cucu Somantri dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa pada Sabtu (13/6).
Selain Akhmad, para pemegang saham LIB, yaitu PSSI dan 18 klub Liga 1 juga sepakat mengangkat tiga komisaris anyar, yakni anggota Komite Eksekutif PSSI Juni Ardianto Rachman sebagai komisaris utama, Mayjen TNI (Purn) Leonardus JP Siegers, dan Mayjen TNI (Purn) Andogo Wiradi di kursi komisaris.
Khusus untuk Akhmad Lukita, Hendri Zainuddin berharap pria asal Bandung berusia 55 tahun itu dapat cepat beradaptasi dengan sepak bola Indonesia. "Direktur Utama LIB sekarang nama baru di belantara sepak bola. Semoga saja beliau bisa segera beradaptasi," jelasnya.