REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo sempat menjalani perawatan selama 3 jam di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cimacan, Cianjur, Jawa Barat, sebelum wafat. Hal itu diungkapkan Bupati Cianjur Herman Suherman pada wartawan di Cianjur, Sabtu (13/6).
"Kami mendapat kabar dari Dirut RSUD Cimacan, kalau adik Ibu Negara Ani Yudhoyono itu, menjalani perawatan di ruang IGD selama tiga jam. Karena berasal dari Jakarta, petugas sempat melakukan tes cepat dan sejumlah pemeriksaan lain," kata Herman Suherman.
Setelah tiga jam mendapat perawatan medis, Pramono Edhie sempat mengalami anfal hingga akhirnya meninggal dunia pukul 19.42 WIB. Diduga akibat serangan jantung.
Pihak keluarga yang mendapat kabar, langsung datang ke rumah sakit dan membawa jasad Pramono Edhie ke Jakarta sekitar pukul 20.28 WIB, untuk dimakamkan.
"Saya juga tidak sempat bertemu dengan pihak keluarga karena sesampai di rumah sakit, pihak keluarga langsung membawa jenazah ke Jakarta untuk dimakamkan. Semoga almarhum husnul khotimah," kata Herman.
Dokter jaga IGD RSUD Cimacan dr Tiara mengatakan, pihaknya tidak dapat memberikan keterangan hasil pemeriksaan medis terhadap almarhum karena permintaan keluarga. Pihaknya menyarankan pewarta untuk meminta keterangan dari keluarga.
"Betul almarhum mendapat penanganan medis di RSUD Cimacan selama beberapa jam. Setelah mendapat perawatan, almarhum meninggal dunia, untuk diagnosanya kami tidak bisa menyebutkan, silahkan tanya keluarga langsung," katanya.