Sabtu 13 Jun 2020 23:33 WIB

Usai Buka Masjid, Kini Giliran Kuwait Aktifkan Lagi Gereja

Kuwait membuka gereja dengan protokol kesehatan Covid-19.

Rep: Mabruroh/Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Kuwait membuka gereja dengan protokol kesehatan Covid-19. Ilustrasi bendera Kuwait.
Foto: topnews.in
Kuwait membuka gereja dengan protokol kesehatan Covid-19. Ilustrasi bendera Kuwait.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI – Kuwait telah mengizinkan gereja-gereja untuk dibuka kembali. Saat, gereja-gereja tengah dipersiapkan untuk kembali menerima jemaat.  

Dilansir dari Arab News, negara secara bertahap akan menuju new normal. Karena itu, gereja-gereja yang telah menangguhkan pelayanan hampir tiga bulan akan kembali dibuka.  

Baca Juga

Saat ini, proses sterilisasi telah dilakukan sebelum kembali menyambut jemaat. Sterilisasi telah dimulai sejak Jumat kemarin.  

Ketua Paroki Maronite di Kuwait, Uskup Agung Raymond Eid, mengatakan gereja akan siap menerima jemaat dalam satu bulan. Gereja Katolik biasanya menerima sekitar 200 ribu jemaat. 

Namun karena masih dalam situasi pandemi, pihaknya juga menggandeng perusahaan sterilisasi untuk bisa menjaga kebersihan gereja dan menjamin kesehatan jemaat selama beribadah.  

"Kami sepakat dengan perusahaan sterilisasi untuk melakukan ini, untuk menjaga keselamatan masyarakat," kata Uskup, Sabtu (13/6). 

Sebelumnya,  ibadah sholat lima waktu akan kembali dilaksanakan di beberapa masjid di seluruh Kuwait setelah pelarangan selama  tiga bulan. 

Pada Rabu (10/6), masjid-masjid di daerah perumahan dan berpenduduk tidak padat dapat melakukan sholat berjamaah. Hal ini disampaikan Menteri Awqaf dan Urusan Islam, Fahad Al Afasi, sebagaimana dilaporkan kantor berita Kuwait KUNA.

"Pembukaan kembali masjid untuk menerima jamaah yang memenuhi panggilan sholat (azan)," kata Afasi, sebagaimana dilaporkan surat kabar Kuwait Al Rai.

Sholat dan khotbah Jumat hanya akan diselenggarakan di Masjidil Haram di Kota Kuwait dengan dihadiri para staf. Sholat Jumat akan disiarkan di televisi yang dikelola pemerintah. Dilansir dari Al Monitor, Rabu (10/6).

Kementerian Kesehatan mengumumkan 662 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi pada Senin lalu. Sehingga jumlah totalnya menjadi 32.510 kasus dan jumlah kematian 269. Pada kasus baru itu, kebanyakan pekerja asing dari India, Mesir dan Bangladesh.  

Ketika negara kecil Teluk itu bergulat dengan perlambatan ekonomi dan jatuhnya harga minyak. Perdana menteri negara itu mengusulkan mengurangi persentase penduduk asing dari 70 persen menjadi 30 persen pada pekan lalu. Orang asing diperkirakan berjumlah 3,4 juta dari 4,8 juta penduduk Kuwait.

Pekan ini, Kementerian Kesehatan mengatakan ada pengiriman pertama obat anti-virus Jepang Avigan. Obat ini dilaporkan telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam percobaan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement