Ahad 14 Jun 2020 07:47 WIB

Pejabat Ukraina Tertangkap Korupsi Akhiri Kasus Burisma

Nama perusahaan Burisma meroket akibat kasus pemakzulan kepada Presiden Donald Trump

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Bendera Ukraina. Nama perusahaan Burisma meroket akibat kasus pemakzulan kepada Presiden Donald Trump. Ilustrasi.
Foto: euintheus.org
Bendera Ukraina. Nama perusahaan Burisma meroket akibat kasus pemakzulan kepada Presiden Donald Trump. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Kepala biro anti-korupsi nasional Ukraina (NABU), Artem Sytnyk, mengatakan terdapat tawaran lima juta dolar AS dalam bentuk suap untuk mengakhiri penyelidikan terhadap pendiri perusahaan energi Burisma, Mykola Zlochevsky. Nama perusahaan ini meroket akibat kasus pemakzulan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Sytnyk mengatakan tiga orang telah ditahan, termasuk seorang pejabat pajak saat ini dan mantan pejabat, atas tawaran suap. Jumlah tersebut adalah suap uang tunai terbesar yang pernah disita di Ukraina.

Baca Juga

Suap Burisma ini terkait dengan kasus penggelapan uang negara yang diberikan kepada bank. Sytnyk menyatakan sekitar lima juta dolar AS ditawarkan kepada pejabat anti-korupsi dan satu juta dolar lebih lanjut ditujukan untuk pejabat yang bertindak sebagai perantara.

Para tersangka terburu-buru membayar suap karena mereka ingin mengakhiri kasus terhadap Zlochevsky pada waktu untuk ulang tahunnya, Ahad. "Untuk menutup proses pidana dan memastikan kembalinya Tuan Zlochevsky ke Ukraina," kata Sytnyk.

Meski berkaitan dengan Burisma, kepala investigasi anti-korupsi di layanan penuntutan, Nazar Kholodnytsky, menyatakan kasus tersebut tidak ada hubungannya dengan mantan anggota dewan AS, Hunter Biden, dan ayahnya yang mencalonkan diri sebagai presiden AS, Joe Biden.

"Mari kita akhiri ini sekali dan untuk semua. Biden Jr. dan Biden Sr. tidak muncul dalam persidangan khusus ini," ujar Kholodnytsky.

Perusahaan Ukraina mendapatkan sorotan global tahun lalu akibat tuduhan Trump yang menekan Kiev agar membuka kasus terhadap saingannya untuk pemilihan November. Peristiwa ini mendorong Demokrat melakukan pemakzulan yang akhirnya tidak berhasil di meja Senat.

Hunter Biden bergabung dengan Burisma pada 2014. Dia menjadi salah satu dari beberapa nama terkenal yang bergabung dengan perusahaan swasta tersebut merupakan upaya untuk memperkuat tata kelola perusahaan.

Trump sempat menuduh tanpa bukti soal peran Hunter di perusahaan tersebut yang diserang sebagai sikap korup. Dia membantah melakukan kesalahan dan Demokrat mengatakan Trump berusaha membantu prospek pemilihannya kembali.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement