REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Dua senator penting Amerika Serikat (AS) mengedarkan rancangan undang-undang yang akan mereformasi bagaimana Administrasi Penerbangan Federal (Federal Aviation Administration/ FAA) melakukan sertifikasi terhadap pesawat baru. Langkah ini dilakukan setelah dua kecelakaan Boeing 737 MAX yang menewaskan hingga 346 orang.
Seperti dilansir di Reuters, akhir pekan ini, langkah tersebut menghilangkan kemampuan produsen pesawat terbang seperti Boeing Co untuk terlalu memengaruhi proses sertifikasi. Upaya ini dinilai menjadi langkah paling signifikan menuju reformasi setelah kecelakaan 2018 dan 2019 yang memicu seruan untuk mengubah cara FAA melakukan sertifikasi pesawat baru.
Salah seorang perwakilan kongres mengatakan, RUU akan menempatkan FAA 'kembali ke kursi pengemudi' dalam mengawasi sertifikasi pesawat.
Rancangan undang-undang sudah selesai pada pekan ini. Seperti dilihat Reuters, regulasi tersebut ditulis oleh Ketua Komite Perdagangan DPR AS Roger Wicker, perwakilan Republikan dan salah satu jajaran pimpinan Demokrat, Senator Maria Cantwell.
Draf RUU telah dibagikan dengan asosiasi penerbangan serikat pekerja dan anggota keluarga dari korban yang tewas akibat kecelakaan Boeing. Langkah ini dilakukan untuk mendapatkan masukan dari mereka.
Rencananya, Komite Perdagangan akan mengadakan sidang pada Rabu (17/6) dengan administrator FAA Stephen Dickson untuk meninjau pengawasan agen sertifikasi pesawat. RUU diharapkan dapat dirilis pada saat itu. Sampai saat ini, FAA, kantor Wicker dan Boeing menolak mengomentari rancangan undang-undang tersebut.