Ahad 14 Jun 2020 11:02 WIB

Omzet Usaha Alumnus UMM Melejit Selama Pandemi Covid-19

Alumnus UMM yang memiliki usaha tanaman hias meraup untung di tengah pandemi

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Christiyaningsih
Alumnus UMM Nandia Anindhita yang memiliki usaha tanaman hias meraup untung di tengah pandemi.
Foto: UMM
Alumnus UMM Nandia Anindhita yang memiliki usaha tanaman hias meraup untung di tengah pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pandemi Covid-19 telah menyebabkan dampak buruk di berbagai aspek. Tak hanya di bidang kesehatan tapi juga ekonomi dan sebagainya.

Di tengah lesunya aktivitas ekonomi, justru ada berkah bagi sektor usaha tertentu seperti budidaya tanaman hias dan anggrek. Begitulah yang dituturkan oleh salah satu pengusaha anggrek di Tulungagung, Jawa Timur, Nandia Anindhita. Nandia merupakan alumni Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Baca Juga

Nandia menilai pembatasan aktivitas di tempat umum menyebabkan banyak orang mencari kesibukan di rumah. Banyak masyarakat yang memilih berkebun dan memelihara tanaman. Anggrek menjadi pilihan karena perawatannya relatif gampang, indah, dan kadar gengsinya lebih tinggi.

Dari usaha budidaya anggrek selama pandemi, Nandia mengaku mampu meraup omzet Rp 35 sampai Rp 40 juta per bulan. Jumlahnya meningkat sekitar 40 sampai 50 persen dibandingkan sebelum pandemi terjadi.

Perempuan pemilik orchids nursery bernama Gudang Anggrek Tulungagung ini sukses berwirausaha anggrek sejak berstatus mahasiswa. Usahanya fokus pada jenis anggrek Dendrobium yang lebih mudah dirawat, berbunga indah, dan bertahan cukup lama.

Usaha yang beralamat di Desa Mojoarum, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung ini terinspirasi dari berbagai kegiatan perkuliahan dan praktikum di kampusnya. "Khususnya mata kuliah kewirausahaan serta botani," ucap Nandia dalam pesan resmi yang diterima Republika.

Mengenyam pendidikan di Prodi Pendidikan Biologi UMM tidak hanya membuatnya siap menjadi guru, tetapi juga berwirausaha. Terlebih menjelang lulus, kata dia, terdapat sertifikasi kewirausahaan industri dan berbagai pilihan lainnya. Hal ini tidak banyak diberikan oleh perguruan tinggi lain di Indonesia.

"Saya memang sedikit menunda waktu lulus karena fokus ke usaha ini. Namun akhirnya 2019 lulus, dengan skripsi juga tentang anggrek," ucapnya.

Menurut Nandia, usaha anggrek yang digelutinya mampu memberikan efek positif penghasilan bagi pihak lain. Dalam hal ini seperti para pekerja yang merawat anggrek dan reseller. Kemudian jasa pengiriman dan penjual bahan pemeliharan anggrek juga ikut diuntungkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement